Ione melentingkan tubuhnya di udara, menghindari panah itu. Namun, panah itu tak menimbulkan efek apa pun. Kacia melepaskan panah kedua. Ione memantulkan tubuhnya di tembok, kembali mengelak. Panah itu masih belum memberikan efek apa-apa. Bahkan panah ketiga pun, Kacia belum mengaktifkan kemampuannya.
Baru di panah keempat, ketika posisi Ione sedang tak bisa menghindar, Kacia menggunakan kemampuannya. Panah itu menjadi rangkaian pita yang memerangkap Ione, membuatnya jatuh berdebam di lantai keramik.
"Aku tidak akan melakukan apa pun lagi kepadamu, Ione," desah Kacia dengan ekspresi sendu yang makin kentara, berjalan mendatangi mantan rekannya itu. "Seperti yang sering kamu lakukan kepada para bidadari, aku akan berbicara kepadamu sampai dirimu tersadar."
"Dan berapa kali aku berhasil melakukannya?" Ione tertawa getir. Dia samasekali tidak berontak dari jeratan pita yang jelas sangat tak nyaman itu.
Cek komen.