Télécharger l’application
3.98% Dosen Tampan itu Suamiku / Chapter 12: 12

Chapitre 12: 12

Sesampai nya di apartement juna menggendong Raina keluar dari mobilnya terlihat mobil dan baju Raina penuh dengan muntahan

"Tidak ku sangka aku melakukan ini" ujar Juna menggeleng kesal

Juna menaiki lift ke lantai 21 dan membuka pintu apartement nya dan merebahkan raina di atas tempat tidur

"Ohh nooo... "Ujar Juna melihat bercak muntahan menempel juga di kemeja nya ia pun membuka kemeja nya.

"Bagaimana aku mengganti baju Raina?" Gumam Juna dalam hati

Juna terdiam seperti sedang memikirkan cara sedangkan di apartement dia hanya tinggal sendirian dan mau minta tolong siapa tengaj malam seperti ini

"Baiklah aku yang akan mengganti nya" ujar Juna menarik nafas dalam-dalam

Juna membuka kancing baju Raina satu persatu hingga badan nya tidak tertutup sehelai benang pun kemudian juna menganggti nya dengan baju miliknya.

Walau pun sebenarnya juna sedikit tergoda melihat tubuh Raina tapi ia takkan pernah melakukan itu tanpa persetujuan wanita yang ingin dia tiduri. Kemudian Juna meletakkan baju kotor Raina ke dalam mesin cuci dan beranjak ke kamar mandi membersihkan dirinya yang dia rasa seperti bau muntahan di mana mana.

Juna mematikan shower dan keluar dari kamar mandi dia mengeringkan rambut nya dengan handuk dan berjalan menuju lemari ia menatap raina yang tertidur pulas dari kaca lemari nya, raina tampak sexy menggunakan baju yang kebesaran milik nya itu.

Juna mengenakan kimono tidur nya dan berbaring di ranjang ia mengambil ponsel nya dan mengecek beberapa email yang masuk kemudian meletakkan ponsel nya lagi dan mematikan lampu. Ia terlalu lelah hari ini untuk menyelesaikan beberapa proposal itu.

Saat Juna mulai memejam kan mata tubuh Raina berguling dan memeluk Juna

Seperti nya Raina memeluk Juna tanpa sadar karena matanya masih terpejam, jantung Juna berdegup dengan kencang Juna dapat merasakan bagian terindah dari tubuh Raina menyentuh tubuh Juna

Juna menatap Raina dan dengan perlahan tangan nya mengelus kepala Raina dengan lembut

Tiba-tiba mata Raina terbuka dan mereka saling menatap satu sama lain karena tidak bisa menahan lagi Juna langsung mengecup bibir Raina, Raina menutup mata nya dan menikmati ciuman itu mereka saling membalas hingga malam terasa sangat cepat

*

matahari terbit seperti biasa Juna terbangun dari tidur nya betapa terkejutnya ia melihat pemandangan ini di pagi hari seorang gadis tertidur di samping pelukan nya dengan tubuh tertutup selimut. Juna merapikan rambut yang menutupi wajah cantik gadis itu dan menatap nya lagi kemudian melayangkan kecupan di kening nya sejenak juna terdiam memikirkan bagaimana nanti dia harus bereaksi mengahadapi Raina, apakah raina mengingat jugakejadian semalam? Atau dia akan melupakan nya?

"Ah.. aku harus menyiapkan sarapan" ujar Juna yang ingin beranjak dari tempat tidur dan menggeserkan kepala Raina pelan-pelan

Juna mengebas-ngebaskan tangan nya yang kesemutan karena semalaman kepala raina tidur di lengan nya.

Juna mulai beraksi dengan pisau dapur nya ketika tengah asik memasak raina terbangun dari tidur nya dan berjalan menuju dapur

"Kau sudah bangun? Ayo makan" ujar Juna menghidangkan makanan di atas meja

Raina meraih mangkok yang berisi nasi dan mengambil beberapa lauk

Juna yang memperhatikan raina dari tadi merasa seperti ada yang canggung "apakah Raina tidak ingin membahas kejadian semalam?"

"Tapi bagaimana bisa dia setenanang ini seperti tidak terjadi apa-apa" gumam Juna dalam hati

"Apakah kau mengingat apa yang terjadi semalam?" Ujar Juna memeberanikan diri bertanya

"Ya" ucap Raina

"Kau menyesal? Jika kau menyesal kita bisa melupakan nya aku benar-benar minta maaf seharusnya aku" belum selesai Juna menjelaskan, Raina memotong ucapan Juna

" Aku tidak apa-apa sir, aku mengiginkan nya" ujar raina dengan tatapan yang sangat dalam

"Apa? Raina juga menginginkanya? Aku melakukannya dengan benar semalam" ujar Juna dalam hati sambil tersenyum bahagia.

Juna memberi kan baju Raina yang sudah ia bersihkan tadi malam dan bersiap mengantarnya pulang kerumah mereka pun keluar dari apartement dan pergi kerumah Raina

Tidak banyak yang mereka bicarakan hanya berbicara sedikit daan Raina hanya menjawab beberapa pertanyaan juna dengan jawaban

" Iya"

"Tidak"

"Tidak apa-apa sir"

Juna menoleh ke arah Raina seperti bingung apa yang terjadi dengan Raina.

Apakah ia menyesal? Pertanyaan itu yang selalu berputar di kepala Juna

Sesampainya di rumah raina juna pun pamit untuk pulang

Rara's pove

"Bagaimana aku akan menghadapi sir juna setelah ini" ujarku sambil memukul-mukul kepalaku, aku masih tidak menyangka ia sampai bisa tidur dengan sir Juna.

"Aku pasti sudah gila" ucap ku memukul-mukul kepala ku lagi

Kemudian aku merebahkan diri ku di atas tempat tidur dan masih tidak menyangka ciuman pertama ku ku lakukan dengan sir Juna

"Ahhhhh...." Teriak ku sambil menutup muka dengan bantal. Aku masih malu bagaimana bisa aku menghadapi nya nanti terlebih ini adalah pengalaman pertama ku.

"Ah ponsel ku" ujar ku yang baru mengingat ponsel karena dari semalam aku belum mengecek ponsel ku

Aku pun membuka tas sandang ku dan mengambil ponsel ku lihat ada 8 message dan itu dari Yasmin semua.

"Ahh ternyata pacar ku" ujar ku sambil tertawa. Yah Yasmin terlalu posesif untuk kategori sahabat bahkan dia melebihi pacar bisa-bisanya dia bertingkah seperti ini apakah dia tidak punya keinginan untuk memiliki pacar? Dia tidak bosan-bosan nya terus mengirimi ku pesan posesif ini.

Aku pun membuka pesan pesan nya

"Kau baik-baik saja?"

"Kau sudah sampai rumah?"

"Kenapa tidak membalas pesan ku"

"Apakah kau sudah tidur"

"Sepertinya kau sangat mabuk"

"Tidak kah kau harus membalas pesan ku sekali saja?"

"Aku cemas!!!"

"Heyyyy!!!!"

Aku tersenyum membaca pesan nya yang bertubi-tubi itu dan tidak mungkin aku ceritakan kepada Yasmin kalau aku menginap di apartement nya sir juna bisa heboh dia pastinya. Lebih baik hanya aku dan sir juna yang mengetahui kejadian ini

Aku meneriman pesan dari Juna Padahal baru tadi berpisah sudah mengirimi ku pesan saja

"Kita bertemu di depan kafe cour jam 7 malam" isi pesan itu

"Hmmm... Tumben" ujar ku sambil mengernyitkan dahi.

*

Author

Raina pergi ke caffe yang di katakan juna lewat pesan nya tadi tapi hujan mengguyur dengan deras nya untung saja Raina membawa payung nya dan berdiri di depan caffe menggunakan dress mini warna putih. Juna memperhatikan raina dari seberang jalan dan dia melihat raina juga menggunakan payung

"Pak, teman ku membawa payung kau ambil ini saja" ujar Juna memberikan payung nya kepada bapak-bapak yang melintas di depan nya.

"Terimakasih" ucap bapak-bapak itu

"Ya" jawaan Juna

Rupanya raina melihat aoa yang juna lakukan sambil tersenyum malu, kemudian berbalik seolah dia tidak melihat apa yang Juna lakukan

"Rara" ujar Juna sambil berlari ke arah Raina

"Oh sir" balas Raina

"Kenapa terlambat? Aku sampai kehujanan" ucap Juna

"Sebagai gantinya, aku yang traktir" balas Raina

"Ahh beruntung sekali, untunglah aku kehujanan? Tapi ini restauran nya cukup mahal" ujar Juna sambil tersenyum menahan tawa

"Ahhh... Seperti nya dompet ku tertinggal" timpal Raina lagi

"Dompet mu? Kau sedang memegang nya" ujar Juna tertawa melihat tingkah Raina

"Baiklah karena ini kencan pertama kita, bagaimana kalau kita bayar sendiri-sendiri, okey?" ujar Juna lagi dan tersenyum

Rara tersenyum setuju mereka pun berjalan menuju restaurant itu menggunakan payung berdua.

AYO KITA SIMBIOSIS MUTUALISME, SALING MENGUNTUNGKAN SATU SAMA LAIN DENGAN LIKE N KOMEN YANG MEMBANGUN JUGA PERLU!


Load failed, please RETRY

Cadeaux

Cadeau -- Cadeau reçu

    État de l’alimentation hebdomadaire

    Rank -- Classement Power Stone
    Stone -- Power stone

    Chapitres de déverrouillage par lots

    Table des matières

    Options d'affichage

    Arrière-plan

    Police

    Taille

    Commentaires sur les chapitres

    Écrire un avis État de lecture: C12
    Échec de la publication. Veuillez réessayer
    • Qualité de l’écriture
    • Stabilité des mises à jour
    • Développement de l’histoire
    • Conception des personnages
    • Contexte du monde

    Le score total 0.0

    Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
    Votez avec Power Stone
    Rank NO.-- Classement de puissance
    Stone -- Pierre de Pouvoir
    signaler du contenu inapproprié
    Astuce d’erreur

    Signaler un abus

    Commentaires de paragraphe

    Connectez-vous