"Kau sudah siap?" tanya Diego.
"Tentu saja!" jawab Delice.
Delice memakai sepatu miliknya. Dia sudah siap dengan berbagai senjata yang dia bawa.
Senapan bom, pistol, dan masih masih senjata lain yang dia tempelkan pada tubuhnya. Delice juga tidak lupa membawa sebuah chip.
"Kau yakin akan menyerangnya sendirian?" tanya Diego.
"Kau sudah mencari di mana dia bersembunyi. Kau hanya perlu menunggu diluar. Dalam jangka waktu 1 jam kalau aku tidak kembali membawanya, kau boleh mencariku!"
"Seharusnya kita menyerangnya bersama-sama," Diego terlihat sangat mengkhawatirkn Delice.
"Kalau aku mati, bukankah kau bisa mendekatinya lagi," ucapan Delice terdengar begitu santai.
"Kau ini bicara apa? Bukankah kau sudah berjanji untuk..."
"Untuk kembali? Aku berjanji untuk kembali, tapi aku tidak pernah berjanji untuk tetap hidup."
"Kau harus kembali hidup-hidup. Apa yang akan akan aku katakan padanya kalau kau mati?" Diego mulai terserang panik.