Qionglin membuka kedua matanya dengan perlahan. hal pertama yang dia lihat adalah, cahaya putih yang menyilaukan, mampu menyapa kedua matanya dengan perlahan. Tangannya terangkat untuk menutupi cahaya silau. Dia melenguh dan mencoba untuk bangkit. Tubuhnya begitu kaku, tapi ketika dia melihat ruangan ini, terlihat sangat asing dan sepi. Tidak ada satu orang pun kecuali Qionglin sendiri.
Wanita itu menurunkan satu kakinya untuk menyentuh ubin ruangan. Ketika Qionglin mencoba bangkit dari duduknya, bukannya berdiri dengan tegap yang ada Qionglin malah terjatuh lemas. Tangannya tak sengaja menyenggol sebuah gelas hingga terjatuh dan pecah.
"Ah..," Qionglin meringis ketika tangannya tak sengaja menyentuh pecahan gelas itu, dan membuat tangannya terluka. Dia melihat darahnya yang sedikit ada warna hitam, tapi ketika darah itu menyentuh kain akan berubah menjadi merah.