Télécharger l’application
30% SPACE WARLORDS : Activated Power / Chapter 9: BAB 9 - ASRAMA DAN JASMINE

Chapitre 9: BAB 9 - ASRAMA DAN JASMINE

Setelah berjalan berputar-putar kesana kemari, Rey akhirnya menemukan asramanya tersebut. " Huuuffhh akhirnya ketemu juga, sungguh melelahkan." Gumam Rey. "Semua yang terjadi akhir-akhir ini seakan-akan seperti mimpi, tapi ini nyata." Rey kemudian berjalan menuju pintu asramanya. "Woahh ini lumayan cukup besar, bentuknya lebih mirip seperti villa. Apakah ini benar-benar markas tentara atau kapal pesiar jaman dulu-dulu. Kapal besar ini lebih mirip seperti kota melayang dibandingkan kapal perang." Gumam Rey yang takjub dengan isi kapal utama tersebut. "Eh pintu ini tidak dikunci?" Kata Rey di dalam hatinya yang keheranan.

Karena pintu asrama tidak dikunci Rey segera masuk ke dalam karena dia ingin segera beristirahat sambil melihat-lihat isi asramanya tersebut. Ketika Rey berada di dalam asramanya dia semakin terkagum-kagum dengan isinya. Rey mulai berbicara sendiri, "apakah ini benar-benar asrama? Ini semakin mirip dengan vila. Ruang tamu yang lumayan besar, sofa yang lumayan bagus, ada dapur juga kamar mandi, kamar tidur juga terpisah dan ada dua. Ehh dua?? Euhh ngomong-ngomong di mana toiletnya aku merasa ingin buang air kecil." Rey bergegas menuju ke kamar mandi mencari toilet karena dia ingin buang air kecil. Sampai tiba di depan pintu kamar mandi dia mendengar suara shower yang terbuka. Dia bertanya-tanya, "kenapa showernya terbuka? Apa ada orang di dalam? Bukannya ini asramaku yah seharusnya hanya aku yang tinggal di sini. Sepertinya ada sesuatu yang aneh nih, asrama yang mirip vila, pintu tidak terkunci, kamar tidur dua, jangan bilang benar-benar ada orang lain, tapi aku penasaran siapa dia." Karena rasa penasarannya, Rey mencoba menunggu orang tersebut keluar dari kamar mandi, sampai tiba-tiba shower airnya mati. Akan tetapi, setelah ditunggu-tunggu tidak ada yang keluar juga. Rey jadi semakin penasaran dan curiga. "Kenapa tidak keluar juga? Ah jangan-jangan ini perangkap. Jangan-jangan dia adalah musuh yang ingin menyerangku diam-diam. Hoo kalau begitu sebelum dia bertindak biar aku yang bertindak duluan." Gumam Rey. Lalu, dia pun mengendap-endap mendekati pintu kamar mandi, sisi kiri bagian tubuhnya bersandar ke pintu kamar mandi sambil menguping, tangan kanannya pelan-pelan menyentuh gagang pintu bertujuan membuka pintu diam-diam agar orang yang berada di dalamnya tidak terkejut dan bisa melakukan serangan kejutan. Belum sampai dia berhasil membuka pintu, tiba-tiba pintunya terbuka sendiri. Akibatnya, Rey kehilangan keseimbangan dan jatuh tersungkur ke dalam, dan "plok!!" Tubuh Rey tiba-tiba terhenti karena sesuatu yang lembut menahan wajahnya yang akan tersungkur itu. Lalu ketika dia membuka matanya ternyata wajahnya menimpa dada seorang wanita, kemudian dia melihat ke atas dan terlihat raut wajah yang kaget dan sedikit ketakutan yang dilanjutkan dengan "plak!!!" Suara sentuhan bertenaga dari telapak tangan yang mendarat di pipi kanan Rey, dan diakhiri dengan teriakan, "aaaaaa!!!! Tukang intip!!! Hidung belang!!! Mesum!!! Cabul!!! Binatang!!!" Sambil berlari keluar dari kamar mandi. "Ahh maaf nona, ini hanya salah paham, saya bisa jelaskan yang sebenarnya!! Tolong berhenti, tunggu aku nona." teriak Rey yang berusaha menjelaskan sambil mengejar wanita tersebut.

*****

Setelah beberapa saat dan keadaan sudah mulai tenang. Rey mencoba membujuk dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, siapa dirinya dan apa tujuannya datang kemari sambil duduk di sofa.

"Ohh.. jadi begitu yah, ternyata kamu admiral baru kami," kata wanita tersebut mulai tenang.

"Itu benar, ngomong-ngomong siapa dirimu nona? Kenapa kamu ada di asramaku?" Tanya Rey.

Dengan nada yang kaku dan ekspresi yang ketakutan seperti melihat monster, wanita tersebut menjawab, "aa..anu, perkenalkan nama saya Jasmine, saya.. pe.. pelayan anda."

"Ohh.. Jasmine yah, nama yang sesuai dengan wajah cantikmu, dan juga kamu.. ehh kamu! Apa yang kamu bilang terakhir kali! Pelayan?" Tanya Rey, tiba-tiba kaget.

"I.. iya tuan."

"Mana mungkin! Sejak kapan aku punya pelayan aku kesini sama dewi Raisha gak bawa pelayan, lagipula aku gak pernah pesan, sewa, atau beli pelayan! Kamu pasti bohong kan?"

"Ta.. tapi ini benar tuan, saya adalah pelayan anda, saya tidak berbohong."

"Tidak-tidak, aku tidak percaya, sejak kapan dunia Armada Kapal kemiliteran perlu mempekerjakan pelayan untuk mengurus kehidupan pribadi admiralnya."

"Ahh ituu..."

"Haisshh sudah lah, melihat ekspresimu yang kebingungan dan ketakutan seperti itu, juga tinggal di sini sepertinya kamu memang tidak berbohong."

"Tuan..."

"Beritahu aku siapa yang menyuruhmu melayaniku?"

"Ahh.. sa..saya sebenarnya pelayan admiral sebelumnya, dia yang menetapkan aturan baru mempekerjakan pelayan untuk melayani admiral, tetapi dia mati lima bulan yang lalu jadi otomatis saya melayani admiral selanjutnya."

"Ehh admiral sebelumnya? Jadi jika aku mati atau pensiun juga nanti kamu akan melayani admiral selanjutnya setelah aku juga?"

"Itu tergantung admiralnya, peraturannya menyebutkan, jika kontrak kerjanya sudah ditanda tangani yang bekerja atau pelayan tersebut tidak bisa mengundurkan diri sebelum dia berusia 35 tahun dan dipensiunkan, kecuali dia mati."

"Wanjir..!! 35 tahun? Jadi pelayan? Terus apakah dia bisa menikah selama periode kerja?"

"Iya, tapi 35 tahun juga belum tentu benar dipensiunkan, selama pelayan masih memiliki wajah yang cantik, tubuhnya masih seksi dan segar dan disukai admiral walaupun sudah berusia 40 tahun lebih tetap harus melayani karena keputusannya ada di tangan admiral. Untuk menikah sih... mungkin setelah pensiun baru bisa, karena pelayan harus lajang selama kerja."

"Apa saja yang biasanya kamu kerjakan?"

"Aku sih belum melakukan apa-apa, soalnya ketika aku masuk kerja dulu aku pengganti pelayan sebelumnya, dan admiral sebelumnya tewas sebelum aku bekerja melayaninya, jadi aku masih perawan belum tersentuh."

"Ehh apa hubungannya masih perawan sama kerja, terus kenapa kamu bisa jadi pengganti?"

"Aku awalnya mendaftar ke sini untuk menjadi tentara dan ingin ikut tes jadi angel, tetapi admiral sebelumnya tertarik padaku jadi dia menjadikanku pelayannya karena pelayan sebelumnya mati, tetapi dia bertugas keluar sebelum menyentuhku dan dia mati dalam tugas."

"Kenapa mereka berdua bisa mati?"

"Menurut rumor dari para saudari yang lain pelayan sebelumnya mati bunuh diri karena tidak tahan melayani admiral sebelumnya. Dan admiral sebelumnya mati karena disergap oleh musuh."

"Mati bunuh diri? Karena tidak tahan? Emang apa yang kalian lakukan sebagai pelayan admiral di sini?"

"Dari informasi yang aku peroleh, sebagai pelayan admiral di sini, tugasku membersihkan tempat ini, membuat minuman, membantu mandi, juga.... menemani tidur termasuk harus bersedia jika diminta nga..nganu."

"Wanjir! Apa katamu! Nganu? Gila bener! Pantesan kamu tadi bilang masih perawan belum tersentuh, juga pantesan kamu kelihatan sangat ketakukan pas pertama kali tahu aku admiral baru. Ini sih bukan nambah aturan kerja atau nambah jenis kerja lainnya, ini sih cuman kedok untuk memuaskan nafsu doang, pantesan pelayan sebelumnya bunuh diri, jadi ini alasannya?"

"I.. iya tuan, jadi aku mohon tuan bersikap lembut ketika memintanya nanti."

"Tidak-tidak, aku bukan orang seperti itu, aku gak perlu kamu layani, kamu bebas keluar sekarang juga jika kamu mau. Aku gak mau ngambil sesuatu yang bukan jadi milikku."

"Taa.. tapi tuan ini.. melanggar aturan.. juga kalau saya pergi saya bakalan kehilangan pekerjaan, saya bisa jadi gelandangan lagi seperti sebelumnya."

"Aturan apaan! Ini kan dibuat oleh admiral sebelumnya, sekarang aku admiralnya aku bebas buat mengubah atau membuat bahkan menghapus aturan di sini, bukannya sebelumnya kamu ingin jadi angel kan? Aku bisa membantumu. Hanya saja ada sedikit kendala sih... soalnya.."

"Soalnya apa tuan?

"Ini sedikit rumit.. begini ceritanya..."

Rey menceritakan bagaimana kisahnya menjadi admiral dan apa saja yang sudah dia alami sebelum menuju ke sini. Dia juga menceritakan situasi dan posisi dia saat ini sebagai alasan mengenai kendalanya untuk membantu Jasmine.

"Oh.. jadi seperti itu yah tuan."

"Yah begitulah."

"Terus sekarang harus gimana?"

"Begini saja untuk sementara, sebelum aku hapus aturannya, kamu tinggal dulu saja sama aku disini. Di asrama ini ada dua kamar tidur. Kamu gak usah lakuin kerjaan yang aneh-aneh seperti yang tertulis di peraturan kerjanya. Kalau kamu emang mau kerja melayani aku, cukup buatkan kopi, bikinin sarapan, cuciin baju sama bersihin asrama ini saja, gak usah masak karena makanan sudah disediakan oleh tim konsumsi, anggap aja seperti asrama sendiri sebelum nanti pindah."

"Terimakasih banyak tuan, Jasmine tidak akan melupakan kebaikam tuan seumur hidup Jasmine, di masa depan jika tuan butuh bantuan Jasmine, Jasmine akan membantu tuan sebisa mungkin," kata Jasmine sambil membungkuk dan bersujud.

"Ehh apa yang kamu lakukan, cepat bangun aku gak biasa nerima hal seperti itu, gak usah membungkuk dan sujud kepadaku. Sujudlah kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang menciptakan langit dan Bumi beserta isinya, cepetan bangun."

"Ahh i.. iya tuan".

Setelah pembicaraan panjang lebar tersebut Rey memutuskan untuk segera beristirahat dan pergi tidur. Tapi sebelum itu, dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu. Sementara Jasmine masih menunggu Rey di ruang tamu sebelum dia selesai membersihkan dirinya. Karena Jasmine merasa tidak enak jika dia pergi tidur duluan sebelum tuannya.

*****


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C9
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous