Télécharger l’application
10.9% CINTA DI UJUNG SENJA / Chapter 23: 23. Masih ada kesempatan

Chapitre 23: 23. Masih ada kesempatan

Anggi, ingin mengikuti ketiga sahabatnya yang beranjak meninggalkannya sendirian di taman belakang sekolah. Sebelum dia maju di langkah ketiganya, dia merasakan tarikan pada lengan hanfunya, Anggi lantas berbalik badan dan melihat ujung lengan hanfunya berada di tangan Mario.

"A-ada apa ya kak?" Tanya Anggi gelagapan gara-gara mengingat adegan penutup drama yang membuat pipinya bersemu merah jambu itu.

Mario, melihat itu dan semakin terpesona dengan kecantikan Anggi yang bertambah memukau karena rona malu yang dipancarkannya! Ingin rasanya dia mengulangi ciuman itu sekali lagi! Yah, setidaknya itu sebelum ingatannya akan tujuannya menemui Anggi membangunkan hayalannya, seperti seseorang menuangkan seember air dingin di kobaran api unggun. (Byuurrrr! Enak aje lu kissing-kissing anak orang sembarangan(Author ketawa setan karena berhasil menghancurkan keinginan Mario! Kabullll!).

"Itu, soal ciuman tadi! Sorry ya, Gw terlalu menjiwai peran," kata Mario dengan raut yang menyesal, (yaelah sikat dulu nyesel belakangan).

"I-iya kak," jawab Anggi singkat karena merasa gugup.

"Btw, gw nyium lo tadi, gebetan lo gimana?"

Anggi, yang merasa bingung dengan pertanyaan Mario, mengerutkan keningnya dan bertanya, "Gebetan?".

"I-iya, itu si Putra, dia marah nggak?" tanya Mario yang malah gelagapan gara-gara takut si Putra yang digadang-gadang sebagai gebetan Anggi itu memarahi gadis pujaannya.

Anggi, yang mendengar nama Putra seketika mengingat obrolan mereka di dalam mobil waktu itu, yah! Itu saat dia iseng-iseng jawab Putra ketika Mario menanyainya soal gebetan, dia sudah lama melupakannya dan dia pikir Mario sudah melupakannya juga.

'Aish, marah apanya kak, yang nyiumkan Putra sendiri' keluh Anggi dalam hati. Di permukaan, dia masih menunjukkan sikap malu-malu karena adegan ciuman itu.

"Eh? Ng-nggak kok kak, lagian kak Putra juga nggak tau kalo Aku suka," kata Anggi dengan suara yang semakin memelan di akhir kalimatnya.

"Hah?" Mario yang bak mendengar melodi dari surga langsung ngeblank mendengar Anggi mengatakan bahwa Putra tidak tau kalau dia ada rasa, artinya dia masih punya kesempatan untuk membuktikan perasaannya pada Anggi dong.

"Kok hah?" Anggi merasa bingung dengan jawaban Mario! Terlebih lagi pemuda itu sekarang berdiri di depannya dengan tampang gila yang nggak memudarkan ketampanannya.

"Kak?"

"Kak Rio?"

Anggi yang merasa bingung karena tidak mendapat tanggapan dari Mario akhirnya memilih untuk meninggalkannya sendirian di taman belakang.

"Hoy!!"

Cukup lama Mario berdiri di taman sendirian hingga akhirnya dia dikagetkan sebuah teriakan dan timpukan di bahunya.

"Paan sih lu pada, ngagetin orang segala." Keluh Mario pada ketiga sahabatnya.

"Ck! Lagian lu dari tadi dipanggil nggak nyahut-nyahut!" Decak William kesal.

"Ngapain lu bengong senyam-senyum sendiri di sini? Kesambet jelangkung taman belakang tau rasa lu!" Sambung Gabriel.

Axe hanya menunjukkan pertanyaan yang sama dengan menaikkan sebelah alisnya.

"E-eh, enggak apa kok! Gw sedang meresapi suasana aja, hehe," Mario memberikan jawaban ngawur, dan meninggalkan taman untuk mengelak dari pertanyaan yang akan segera membombardirnya.

______________________________________________

Sementara itu, Aya and the trio kwekkaok (Sialan lu thor), Author be like (Mundur alon-alon).

"Wohaaaa akhirnya bebas, anjir gw bisa tidur nyenyak mulai sekarang!" teriak Ara yang merasa terbebas dari penderitaan Valentine seabad, hehe.

Ketiga sahabatnya hanya bisa geleng-geleng melihat kelakuan sahabat mereka yang tereak-tereak seperti orang gila, gara-gara teriakan Ara, mereka yang awalnya sudah menarik perhatian karena pakaian drama (bukan drama ikan terbang serial lutus putih) yang masih melekat! Semakin menarik lebih banyak perhatian ke arah mereka.

Mereka memang sedang tidak berada di area sekolah saat ini, melainkan di Pantai Karnaval Ancol, menikmati suasana malam Valentine ditemani suara deburan ombak, melihat banyaknya pesangan muda yang berlalu lalang bergandengan tangan, yah sebenarnya tidak semua berpasangan, beberapa juga hanya menjadi nyamuk, hahaa.

Duaarr...

Tiba-tiba mereka dikagetkan dengan suara petasan kembang api, semua orang mendongak dan dibuat takjub oleh pemandangan yang mereka saksikan, percikan kembang api yang bertuliskan "Will You Marry Me" tersebar di langit malam yang penuh bintang, di bawahnya terlihat seorang pria muda tengah berlutut dengan sebuah kotak bludru merah berisi sebuah cincin yang dia persembahkan pada seorang wanita yang berdiri di hadapannya.

Terlihat wanita itu menggunakan tangannya untuk meredam suara tangis haru yang mewakili semua kebahagiaannya.

"Terima!"

"Terima!"

"Terima!"

"Terima!"...

Entah siapa yang memulai hingga akhirnya semua orang meneriakkan ucapan yang sama dengan gembira, beberapa jomblo bahkan histeris karena keromantisan itu, tidak terkecuali keempat gadis dengan hanfu yang sebenarnya berdiri di lingkaran terdepan orang-orang yang mengelilingi pasangan itu.

"Yeeyyyyyyy!"

Pada akhirnya, sebuah anggukan dan kata "Yes" meledakkan kehebohan orang-orang yang menonton, suara yang memekakkan telinga namun tidak ada yang peduli, karena semua orang turut bahagia! Benar-benar sebuah kebahagiaan untuk menjadi bagian dari perjalanan cinta dua orang yang akan segera menjalin ikrar suci dan menempuh hidup baru.

"Kyaaa! Ya ampun so sweet!"

"Jodoh gw kapan dateng ya Allah?!"

Aya dan Ara benar-benar heboh, berteriak sambil jingkrak-jingkrak nggak karuan, tanpa mereka sadari beberapa pemuda tengah memperhatikan mereka di antara kerumunan, mengulum senyum memperhatikan tingkah mereka.

______________________________________________

Malam semakin larut, pasangan yang berbahagia juga sudah pulang setelah mengucapkan terima kasih karena menjadi saksi kebahagiaan mereka pada semua penonton.

Aya sedang duduk manis di dalam mobilnya Axe, melihat ramainya jalan raya yang masih sibuk bahkan setelah larut malam! Senyum sumringah terus tersemat di bibirnya, mengingat acara romantis yang mereka saksikan di pantai.

Axe yang melihat itu tak tahan untuk menghancurkan mood Aya, jadi dia dengan patuh menyetir mobil sambil sesekali memandangi wajah cantik kekasihnya! Yah sebenarnya belom diakui, tapi setidaknya perjodohan yang dilakukan orang tua mereka menjadi jaminan kalau Aya adalah miliknya.

"Iyi geceler (Selamat malam) Baby!" Kata Axe saat Aya keluar dari mobilnya.

"Hm, sana pulang!" Usir Aya.

"Ih, tega amat beb, tawarin mampir dulu kek," keluh Axe dengan muka sok mellow.

Aya yang melihat itu langsung bergidik ngeri, "Jijik banget lu, sana pulang!"

"Kissbye dulu!"

"Ogah!"

Aya langsung masuk ke rumahnya setelah menolak memberikan kissbye pada Axe.

Karena sudah kenyang nyemil di Ancol, dia langsung masuk kamarnya, lanjut bersih-bersih dan bocan.

****

Axel juga langsung rebahan setelah bersih-bersih, niatnya sih mau ngusilin Aya lewat chat sebelom tidur, apa daya layar ponselnya bahkan tidak memunculkan dua centang biru setelah setengah jam menunggu, yang ada hanya Mario yang merecokinya dengan curhat dadakan yang membuatnya memutar mata jengah dengan otak sahabatnya yang kadang-kadang lambat nggak tau tempat itu.

Axe akan segera mematikan ponselnya saat dia menerima notif kalo dia telah mendapat kiriman foto di grup chat keluarga.

Yah, siapa lagi yang akan mengirim foto pada malam valentine kalau bukan para pasangan setengah abad yang sedang memamerkan kemesraan mereka pada kaum muda yang jomblo.

Dia bingung kenapa rumah tampak sepi saat pulang tadi, ternyata orang tuanya tengah menikmati makan malam romantis di salah satu hotel mewah milik Daddynya.

Dan yah, sekarang Mommynya mengirim foto romantis mereka di gc keluarga yang disambut oleh foto balasan dari om dan tantenya yang lain hingga terjadilah ajang pamer kemesraan! Untung nggak ditanya kapan nikah ya Axe, hehe.

Axel be like : Gw kapan nikah anjir, woy author gada ahlak buruan nikahin gw sama Ayangku.

Author mata duitan be like: Kalo lu berhasil nyelesaiin MGS 4 bulan tanpa plot hole, tanpa writer block, tanpa dummy, gw janji langsung jadi saksi nikah lu sama Aya! Deal?.

Axel mikir-mikir dulu, bukan dia nggak berani janji, dia cuma ragu dengan kemalesan authornya, hahahaaa.

Dah lah sudah serebu lebih..

Jumpa di next chap guys, uuummmaaahhhhh!

NEXT


Load failed, please RETRY

Cadeaux

Cadeau -- Cadeau reçu

    État de l’alimentation hebdomadaire

    Rank -- Classement Power Stone
    Stone -- Power stone

    Chapitres de déverrouillage par lots

    Table des matières

    Options d'affichage

    Arrière-plan

    Police

    Taille

    Commentaires sur les chapitres

    Écrire un avis État de lecture: C23
    Échec de la publication. Veuillez réessayer
    • Qualité de l’écriture
    • Stabilité des mises à jour
    • Développement de l’histoire
    • Conception des personnages
    • Contexte du monde

    Le score total 0.0

    Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
    Votez avec Power Stone
    Rank NO.-- Classement de puissance
    Stone -- Pierre de Pouvoir
    signaler du contenu inapproprié
    Astuce d’erreur

    Signaler un abus

    Commentaires de paragraphe

    Connectez-vous