Fuyuki sudah memarkir mobilnya di garasi kemudian dia mempersilahkan nenek dan ibu tirinya ini masuk.
Gemuruh geluduk mulai menghiasi suara langit. Sepertinya malam hari ini hendak turun hujan.
Di rumah yang hangat ini ... Fuyuki menyuruhnya duduk dan menyuguhkan pada masing-masing dari mereka secangkir kopi. Dia juga membawakan susu dan gula batu di dekat kopi itu.
"Silakan!"seru Fuyuki pada mereka berdua.
Tak lama kemudian, hujan turun ....
Fuyuki tahu, enaknya bulan Juni pas hujan-hujan itu memakan makanan yang hangat.
Tadinya dia ke dapur sebentar memanggang kue. Dia tinggal selama beberapa menit untuk menemui nenek dan ibu tirinya di ruang tamu.
Mereka sedang berbincang-bincang ... diawali dengan neneknya terlebih dahulu.
"Seperti biasa ... rasa minuman dan masakan racikanmu memang enak, yappari—! Sepertinya kau memang anak yang berbakat."