'... Perempuan memang pandai untuk menyembunyikan sesuatu, namun mereka tidak begitu pandai mengungkapkan perasaannya.'
'Tapi, tadi ... mengapa aku sedikit emosi terhadap Clara yang hendak mengatakan sesuatu, aku langsung menutup pintu dengan kerasnya ... ah~! Aku khilaf.'
*Astagfirullah!!
Fuyuki begitu menyesali kekhilafan di dalam dirinya, setelah cuci piring dia mencoba duduk di kursi di dekat meja makan, di hadapan Clara. Dia hendak menanyakan sesuatu padanya, wajah gadis kecil yang sedikit pucat itu yang dirasa tidak memiliki selera makan sehingga Ayami membantunya untuk menyuapi makanan di mulutnya, membuat Fuyuki berpikir, "Apa aku harus menampungnya lagi?"
Tapi ....
Dengan sorot matanya yang dingin mengingat sikap ibu tirinya waktu itu, Fuyuki memantapkan diri untuk mengusir mereka berdua. Karena, ini adalah satu-satunya rumah warisan orang tua asli milik Fuyuki.
Fuyuki tidak akan mengizinkan mereka untuk tinggal di sini lagi kecuali bersilaturahmi.