Suasana ruangan berubah menjadi panas. Panas bagi Alen dan terasa sangat tidak nyaman.
Dira sudah merasakan aura itu, namun dirinya tidak peduli. Dira menatap Kin, "Apa kamu membuatnya menangis?" tanya Dira terlihat sangat polos.
"Tidak. Dia sakit kepala." Jawab Kin asal.
Dira memalingkan wajahnya, agar tidak terlihat sedang menahan tawa. Dira sangat salut melihat Kin yang pandai ber akting.
"Apa perlu aku panggilkan dokter?" Tanya Dira beralih menatap Alen...
"Tidak perlu, aku sudah lebih baik." Jawab Alen pelan sambil mengusap air matanya sendiri.
"Dengar kan, Beb. Alen sudah baik, Kita pulang." Kata Kin tidak mau lama - lama menunggu.
"Heyyy, tidak boleh begitu! Biasanya kalian berdua saja, ada aku sekarang. Aku rasa dengan bertambahnya aku, suasana hati Alen akan semakin baik, Kin." Kata Dira, Dira juga sengaja mengerjai Kin yang sudah terlihat suntuk.
"Terserah kamu," Jawab Kin pendek.