Télécharger l’application
18.6% Dance Of The Red Peacock.Ind / Chapter 24: BaiHe, Bangau Putih dari Selatan

Chapitre 24: BaiHe, Bangau Putih dari Selatan

-------------

Ting Ting Ting Ting!!!

HongEr memeluk belatinya kuat, ia turun dari ranjang perlahan sambil berusaha mengikuti DaHuang, tapi beberapa orang lagi masuk dan menyerang, beberapa bahkan mendekati HongEr dan berusaha menyerang

"Akh!" Tapi DaHuang menghadangnya, ia menarik tangan HongEr ke belakangnya.

"Tuan muda hati-hati!"

HongEr terus memegang pakaian DaHuang, ia takut juga karena banyak pria yang seakan tak berkurang jumlahnya walau sudah dilumpuhkan DaHuang, salah satunya pria yang maju cepat dari samping dan menyerang saat DaHuang tidak melihat.

"Kak awas!" HongEr mengeluarkan belati dari sarungnya dan menahan pedang panjang orang itu, tepat di belakang DaHuang.

"Tingg!!"

HongEr menahan belati itu di atas kepalanya sambil menutup matanya rapat menahan pedang panjang mengkilap yang terayun dengan sekuat tenaga, dua senjata itu beradu di udara, benturan begitu keras membuat pedang panjang milik penyerang patah menjadi dua.

DaHuang membalikkan tubuhnya dan menendang pria itu menjauh cepat dari HongEr.

"Ayo tuan muda!" Tangan HongEr masih gemeteran menahan pedang tadi begitu kuat.

DaHuang menarik tangan HongEr yang masih terpaku di tempatnya, dengan erat ia menarik tuan mudanya menuju ke pintu keluar sambil menahan serangan pria yang terus bermunculan.

Mereka berhasil keluar, tepat saat FeiEr muncul dan membantu, ia terkejut betapa banyak pria berpakaian hitam yang mengerumuni DaHuang.

"HongEr!"

Walau punya ilmu beladiri yang tinggi tapi jumlah penyerang tidak berkurang membuat DaHuang hampir kehabisan tenaga, ia terengah-engah, masih melindungi HongEr di belakangnya.

"Tuan muda! Mereka banyak sekali, akh!" Seorang pria merangsek berusaha melewati DaHuang untuk mendekati HongEr, FeiEr yakin tujuan mereka adalah HongEr.

"Hong! Jangan jauh-jauh dari DaHuang!"

HongEr mengangguk, belatinya sudah keluar dari sarungnya ia siap membela diri,

"Iyah kak!"

Tapi dua orang menyerang dari belakang, membuat pegangan HongEr ke pakaian DaHuang terlepas saat ia menghindar.

"Akh!"

Dua orang itu maju seketika ke arah HongEr yang terdorong ke belakang,

"Tidak Hong!" Seru FeiEr cemas.

DaHuang berhasil menarik salah satu menjauh dari HongEr tapi satunya lagi mengangkat pedang tinggi di atas HongEr.

"Kak!!" Teriak HongEr

"Tidak HongEr!" FeiEr berusaha mendekati HongEr yang terpojok tapi ia tidak bisa, ia bisa terlambat.

HongEr berusaha menahan serangan pedang yang tertuju padanya dengan belatinya, belati kecil itu sangat kuat, pegangannya cocok sekali dengan HongEr yang tak bisa ilmu beladiri, ia bisa menahan pedang berapa kali tapi ketiga kalinya orang itu mengarahkan kakinya ke tubuh Hong dan menedangnnya keras,

"Bukkk!"

HongEr jatuh terdorong dengan keras ke atas tanah, orang itu masih tetap maju ke arahnya.

"Hong! Ekh!" FeiEr harus mendekat, posisi DaHuang tidak memungkinan ia ditahan sekitar empat orang yang mengelilinginya, matanya masih awas melihat HongEr yang sudah terjatuh didekati pria itu.

"Tuan muda!"

HongEr berusaha bangun, tapi badannya sakit bukan main, ini mungkin bisa gawat untuknya, pikirnya, samar sebelum penglihatannya menghilang karena sakitnya ia masih melihat pria itu merundukkan tubuh memungut belati dan sarung yang jatuh ke tanah saat ia jatuh tadi.

"Ekh" orang itu masih menghunuskan pedang panjang mendekatinya, tatapan matanya penuh hawa pembunuh yang menakutkan, ia terus mendekatinya hingga HongEr kehilangan kesadarannya.

"Hong!" FeiEr panik, ia harus mendekati HongEr.

Tepat saat pria itu menghunuskan pedangnya FeiEr maju dengan cepat memeluk tubuh HongEr dan menjadi penghalang.

"Tuan muda!" DaHuang terlambat mendekat.

FeiEr tak peduli ia yang akan terluka asalkan bukan HongEr, pedang itu mengarah ke kepalanya, tapi..

"Ting!!!"

Suara benturan keras, seseorang menahan pedang itu dan membuatnya terlempar ke udara karena benturannya.

"Shuuutt!"

FeiEr memejamkan matanya, memeluk tubuh HongEr erat, ia memeluk adiknya sangat erat hingga tak sadar apa yang telah terjadi.

"Tuan besar!" Seru DaHuang.

Seseorang sudah berdiri di belakang FeiEr dengan tegap, pedang panjang yang terhunus, jubah putih yang berkibar terkena angin, wajah yang serius dengan alis tinggi bagai seorang jenderal, ia BaiHe, Bangau Putih dari Selatan yang datang tepat waktu.

Orang-orang berpakaian hitam itu seolah tahu diri, dengan segera mereka yang jumlahnya banyak hingga membuat DaHuang dan lainnya kewalahan bergerak mundur, pria yang menyerang HongEr tadi melarikan diri melompati atap dengan membawa belati dan sarung emas itu serta, sepertinya itu yang menjadi incaran kawanan penyerang itu sejak awal.

FeiEr mengangkat kepalanya, menoleh menemukan tatapan tajam Ayahandanya yang seakan ingin menelannya hidup-hidup, tapi syukurlah, Ayahandanya yang super hebat itu datang tepat waktu.

"Heh Ayahanda"

FeiEr mengoyangkan tubuh lunglai HongEr.

"Hong, HongEr"

BaiHu memasukkan pedangnya dan menyerahkannya pada SangTao yang datang mendekat.

"Semua sudah pergi tuan"

Pria itu bergerak mendekati FeiEr dan HongEr, menurunkan tubuhnya dan menggendong HongEr.

"Kau ini benar-benar"

FeiEr bisa merasakan kemarahan di wajah Ayahandanya, pria itu menggendong tubuh HongEr menuju ke arah kamar.

"Ayahanda!"

-----------------


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C24
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous