Chapitre 58: Nadia #13
Pagi ini cukup cerah. Matahari tetap bersinar walaupun tertutup awan. Semua orang sudah berkumpul di sekolah. Semua tas sudah dimasukan dalam bagasi dan para murid berbaris mendengar pengarahan dari kepala sekolah. Setiap ketua kelas melaporkan pada wali kelas masing-masing kelengkapan para siswa, kemudian mereka naik ke dalam bus.
Nadia masuk melalui pintu belakang bus dan mulai memilih tempat duduk. Dari pintu depan, ia dapat melihat David yang masuk dan diikuti oleh Rebecca yang terlihat lebih cantik dari pada semua siswi dalam bus itu. Walau tertutup oleh celotehan teman-temannya, Nadia tetap bisa mendengar suara Rebecca yang meminta pada David agar dia bisa duduk dengan Nadia.
Nadia segera menempati tempat duduk yang dipilihnya. Dari samping, Steven berjalan pelan sambil memlilih kursinya. Tanpa peringatan, Nadia segera menarik Steven untuk duduk di sampingnya.
Tak lama Rebecca sudah sampai di tempat duduk Nadia dan terkejut melihat Steven di sana.
"Nadia duduk sama Steven?" Rebecca terlihat senang dan segera kembali pada David.
Amelia dan Grace datang lalu menempati baris seberang sedangkan Henry memilih duduk di belakang Nadia sambil sibuk dengan ponselnya.
Steven melihat kakaknya yang tersenyum senang saat duduk di samping David setelah mengetahui bahwa dirinya duduk di samping Nadia. Ia menatap Nadia di sampingnya yang sudah memakai earphonenya dan menatap keluar.
Steven sangat senang hingga jantungnya berdebar kencang, karena ia akan duduk di samping Nadia selama perjalanan mereka ke Bandung, dan akan semakin lama jika mereka menghadapi kemacetan.
Cukup lama merka berada di perjalanan, mereka akhirnya sampai di Bandung dengan selamat. Bus berhenti di depan sebuah bangunan besar terawat, lengkap dengan taman, kebun, lapangan luas, dan kolam ikan. Pihak sekolah telah menyiapkan sebuah villa untuk mereka selama school tour ini.
Mereka hanya harus menjaga diri karena ini adalah tour sebelum ujian yang bertujuan hanya untuk menghilangkan penat dari pikiran para murid sebelum menghadapi ujian kelulusan.
Para murid mulai memilih kamar mereka yang pada dasarnya hanya dibagi berdasarkan kelas dan jenis kelamin.
Steven yang telah selesai menyimpan barang-barangnya mulai berkeliling untuk mengecek teman sekelasnya yang lain. Kamar para gadis ternyata hanya berada di samping kamar para pemuda, tanpa sengaja.
Steven mengengok ke dalam dan berniat mencari Nadia tapi gadis itu ternyata tidak ada. Ia keluar hendak mencari Nadia, namun ditahan oleh kakaknya. Rebecca menarik Steven menyingkir dari keramaian teman-temannya yang sibuk dan bergeser ke sudut ruang tamu yang sepi.
"Gimana?" tanya Rebecca penasaran.
"Gimana apanya?" Steven bingung dengan pertanyaan kakaknya.
"Perasaan lo pas duduk sama Nadia."
"Biasa aja." Jawab Steven singkat.
Rebecca menatap heran adiknya. Bagaimana bisa Steven yang suka pada Nadia merasa biasa saja saat duduk dekat gadis itu selama perjalanan?
Rebecca menjadi penasaran dengan sifat Nadia. Apakah gadis itu merasa bahwa Steven menyukainya atau tidak? Apakah ternyata Nadia memang ada sesuatu dengan teman kecilnya?
"Kak?" tegur Steven. Rebecca tersadar lalu tersenyum pada Steven, mengelus kepala adiknya dengan lembut, lalu pergi meninggalkannya yang bingung dengan sikap Rebecca.
L’AVIS DES CRÉATEURS 
Weird_Unicorn
Weird_Unicorn DON'T FORGET TO LEAVE A TRACE PLEASE...
so be kind to COMMENT AND VOTE
p.s* your power stone will be refill every 24 hours,
so spare me one of them, please.
Thank You xoxo.
État de l’alimentation hebdomadaire
-- Classement
Power Stone 
-- Power
stone