Setelah mereka sarapan, Rendra dan Rangga pun kembali duduk sambil minum teh yang baru saja dibuatkan Dinda. Menikmati apel beserta jeruk yang ada di atas meja dengan nikmat. Sesekali keduanya tampak mengusap dan mengucek matanya, bahkan rasanya tubuh mereka melayang-layang karena tiga cangkir kopi semalam.
"Sepertinya gue butuh obat bius kalau ntar malem mau ke sini lagi," dengus Rangga. Kepalanya ditaruk di punggung sofa, dan matanya sudah merem kembali.
"Kenapa butuh obat bius? Kalau kita ngantuk tinggal ngorok kan?"