Hua Miaomiao adalah seorang homoseksual, semua orang menjulukinya sebagai seorang 'gay'. Ia menyukai pria yang kebetulan disukai oleh Chu Qing. Chu Qing juga tahu tentang hal ini. Mereka berdua sering bertengkar karena pria itu.
Tapi setiap kali Hua Miaomiao yang kalah, ia akan mengeluh banyak tentang Chu Qing kepada Gu Youli.
Setelah Hua Miaomiao selesai mengeluh tentang Chu Qing, ia akan mengatakan bahwa dirinya tidak kalah hanya karena dirinya tidak menyukai pria.
Untungnya, wanita yang disukai Hua Miaomiao adalah Chu Qing si tomboy. Sesuatu yang baik tentu tidak akan diberikan kepada orang lain. Memang seperti inilah yang dinamakan teman masa kecil.
*
Rutinitas bulan pertama untuk mahasiswa baru adalah pelatihan militer.
Semua mahasiswa baru mengenakan pakaian militer dan setiap pagi mereka selalu bangun tepat pukul 6.00 pagi untuk berlatih di lapangan Universitas.
Semuanya tidak masalah ketika melakukan aktivitas saat pagi dan sore hari. Namun pada siang hari, matahari seperti menyengat tubuh. Beberapa mahasiswa yang kulitnya menjadi hitam karena sinar matahari pun tidak masalah, tapi ada beberapa orang yang terpapar sinar matahari sampai telinga mereka tampak sangat merah.
Bahkan yang paling parah adalah seragam pelatihan militer. Seragam yang mereka kenakan bukan seragam militer lengan pendek, melainkan baju lengan panjang, dengan topi di atas kepala mereka.
Di cuaca panas seperti ini diharuskan memakai pakaian seperti ini, bukankah ini namanya hukuman yang disengaja? Batin para mahasiswa.
Para mahasiswa ingin menolaknya, tetapi instruktur mengatakan ini untuk kebaikan semua orang.
Karena hanya dengan memakai baju lengan panjang dan topi kita bisa terhindar dari pengelupasan kulit akibat terpapar sinar matahari.
Tidak peduli bagaimana membantahnya, para mahasiswa masih harus mengenakan seragam dan topi militer setiap hari. Kemudian mereka harus berdiri dalam postur militer, berlatih dalam barisan dan berjalan di tenah lapangan dengan sinar matahari yang sangat menyengat.
Biasanya sekali disuruh berdiri bisa berjam-jam. Bagi Gu Youli, penderitaan ini bukan apa-apa.
Sebelum Gu Youli menjadi penjual perhiasan, ia bekerja banting tulang ke sana-kemari dengan menjual barang di pinggir jalan.
Yang namanya menjual barang di pinggir jalan harus sering berlari ke sana-kemari. Tidak peduli di bawah terik matahari atau dalam badai, selama tidak hujan, ia pasti akan berjualan dengan barang dagangannya di dalam tas besar. Jadi, pelatihan militer tidak ada artinya baginya.
Namun, tidak sama bagi mahasiswa lain. Pelatihan militer baru berjalan beberapa hari, dan setiap hari ada saja mahasiswa yang pingsan karena panas sinar matahari yang sangat menyengat.
Instruktur menggelengkan kepalanya, ia berpikir bahwa anak-anak zaman sekarang terlalu lemah dan manja.
Saat membicarakan pelatihan militer, semua mahasiswa pasti mengumpat dalam hati bahwa Instruktur yang mengajar mereka adalah iblis. Sebenarnya, tidak peduli seberapa kejam Instruktur itu, pasti akan ada ruang untuk hukuman.
Hal yang paling menakutkan adalah komandan kompi. Selama beberapa hari pelatihan militer, Komandan Kompi telah menghukum beberapa mahasiswa sampai malam. Bukan hukuman berdiri, tapi duduk. Jika tidak duduk, hukumannya yang lain adalah jongkok.
Bagaimanapun juga, hukuman yang tidak bisa kamu bayangkan bisa terjadi di sini. Instruktur berkata, akan membuat semua mahasiswa merasa santai, karena Komandan Kompi bersiap untuk pensiun.
Komandan Kompi hanya ingin mendapatkan prajurit yang bagus, sehingga ia membuat lelah semua mahasiswa. Sebelumnya Komandan Kompi sendiri yang berbicara, lalu Instruktur yang mulai menunjuk mahasiswa. Ia mengatakan bahwa ada orang hebat yang ditugaskan khusus untuk mengawasi masalah ini.
Ketika Komandan Kompi hendak pergi, semua mahasiswa meneriaki Komandan Kompi dari belakang.
Hari ketujuh pelatihan militer, hampir setiap hari ada orang pingsan, bahkan langsung memanggil ambulans.
Gu Youli melihat Xiao Qi yang berdiri di sampingnya dan ia merasa bahwa wajah Xiao Qi sudah tampak sangat pucat, keringatnya dua kali lebih banyak dari yang lain, dan seluruh tubuhnya terlihat aneh.
Instruktur dengan cepat datang menghampiri Gu Youli saat Gu Youli tidak fokus. Kemudian ia meraung di telinga Gu Youli, "Apa yang kamu lakukan? Ke mana matamu melihat? Apa otakmu miring? Dasar pemula, kamu dihukum!"
Instrukturnya selalu sangat ketat. Bisa dibilang, ia bersikap sopan kepada Gu Youli karena hanya mulutnya saja yang menghardik.
Jika Gu Youli adalah mahasiswa, Instruktur pasti langsung menendang kakinya.
Meskipun mereka mahasiswa, ini tidak berbeda dengan pelatihan militer yang sesungguhnya.
Tidak, yang benar adalah ini bahkan lebih parah dari pada pelatihan militer. Napas Gu Youli terasa sesak, ia melihat ke depan dengan tegang.