Gu Youli masih ingat dengan jelas kalau Gu Liangwei pernah berkata bahwa dirinya adalah mutiara di tangan kirinya. Lalu Yang Mengshan adalah mutiara di tangan kanannya. Bagi Gu Liangwei mereka berdua adalah suatu hal yang sangat berharga yang ia miliki.
Karena itulah Gu Youli tidak ingin membuat Gu Liangwei malu. Bahkan jika Yang Mengshan tidak mengakui kebenarannya hari ini, namun sepertinya Gu Liangwei juga sudah mengetahui kebenarannya.
Ini adalah sebuah keluarga. Gu Liangwei tidak ingin membuat hubungannya diantara anak-anaknya menjadi kaku, dan juga tidak ingin membuat orang luar melihat mereka sebagai lelucon.
Dan Gu Youli juga sudah tidak ingin menggertak Yang Mengshan lagi. Karena, bagaimanapun juga ia tidak memiliki bukti. Dengan tidak adanya bukti, sampai mati pun Yang Mengshan tidak akan mengakui perbuatannya.
"Syukurlah, bagus kalau begitu!" Sembari berkata seperti itu, Gu Liangwei terlihat sangat senang, sehingga ia pun tersenyum lebar. Beban berat yang menggunung di hatinya akhirnya kini menjadi lebih ringan.
Kemudian, Gu Liangwei berkata kepada Gu Youli lagi, "Ayah tadi terlalu terbawa suasana. Apa tamparan Ayah sakit?"
Gu Youli tersenyum, "Tidak Ayah, tidak sakit."
Mendengar kepedulian Gu Liangwei pada Gu Youli, ekspresi wajah Yang Mengshan berubah menjadi muram dan sedih. Air mata yang telah kering di wajahnya seolah telah membasahi tunas kecil 'kebencian' yang ada di dalam hatinya.
Awalnya kebenciannya pada Gu Youli hanya sedikit, tetapi sekarang mulai bercabang, lambat laun menjadi tinggi, dan akan menjadi pohon yang besar.
Hati Yang Mengshan kini mulai penuh dengan racun. Ia sangat ingin mendekat dan menampar wajah Gu Youli dengan keras. Namun Yang Mengshan sadar bahwa ia tidak bisa melakukan hal itu untuk saat ini.
Sejak Yang Mengshan berumur sepuluh tahun, ia secara tidak sadar mengetahui pengalaman hidupnya. Sejak saat itu, ia merasa bahwa dirinya adalah orang luar.
Karena Gu Liangwei terlalu mencintai Gu Youli, dan meskipun Gu Liangwei memperlakukan Yang Mengshan dengan baik, tapi perhatian dan kasih sayang yang ia berikan tidak sebesar kasih sayang dan perhatiannya kepada Gu Youli.
Ketika mengikuti ujian masuk perguruan tinggi kali ini, Yang Mengshan tahu bahwa kondisi ekonomi keluarganya tidak terlalu baik. Gu Liangwei hanyalah seorang sopir truk. Ia mungkin tidak mampu membiayai dua putrinya untuk kuliah.
Jika Yang Mengshan dan Gu Youli sama-sama diterima di universitas, namun Gu Liangwei hanya dapat membiayai salah satu diantara mereka berdua. Jika disuruh memilih, Gu Liangwei pasti akan memilih Gu Youli tanpa ragu-ragu.
Oleh karena itu, Yang Mengshan ingin membuang kartu masuk Gu Youli, sehingga Gu Youli tidak bisa mengikuti ujian. Tapi Yang Mengshan tidak menyangka Gu Youli bisa mengetahui niat jahatnya. Yang Mengshan pun sangat marah.
Entah kenapa meskipun wajah Yang Mengshan begitu cantik dan mempesona, namun Gu Liangwei hanya bersikap biasa saja kepadanya. Mengapa ketika Gu Youli membuat sedikit prestasi, wajah Gu Liangwei sangat bahagia? Batin Yang Mengshan.
Kenapa sikap Gu Lianwei ketika memperlakukan diriku tidak sama seperti dia memperlakukan Gu Youli? Kenapa sejak kecil, Ayah sangat menyayangi kakak? Batin Yang Mengshan. Karena itulah Yang Mengshan sangat membenci Gu Youli.
Setelah makan siang, Yang Mengshan memanfaatkan ketidakhadiran Gu Liangwei, ia berinisiatif untuk berbicara dengan Gu Youli, "Kakak, kamu harus percaya padaku, aku benar-benar tidak mengambil kartu ujianmu!"
Sejauh yang Yang Mengshan tahu tentang Gu Youli di masa lalu, Gu Youli biasanya akan selalu melunak dan tidak tega padannya. Saat ini, memang dirinya yang melakukan kejahatan. Namun selama ia dengan tulus meminta maaf, Gu Youli pasti akan memaafkannya.
Gu Youli mencibir, wajahnya terlihat sombong dan dingin, kemudian ia pun berkata dengan santai, "Yang, eh... Gu Mengshan, jangan berpura-pura lagi. Aku muak dengan sikapmu yang seperti ini."
"Aku sangat mengerti apa yang sudah kamu rencanakan di dalam hatimu. Aku hanya ingin memberitahumu sekarang. Ada beberapa hal yang tidak perlu dilakukan terlalu berlebihan. Jika tidak, kamu sendiri yang kehilangan reputasi baikmu!"
Gu Youli hampir memanggil Yang Mengshan, karena pada saat terakhir kali ia bertemu dengannya, Gu Mengshan sudah mengubah nama marganya menjadi Yang Mengshan.
Yang Mengshan memandang Gu Youli dengan panik, dan air matanya keluar lagi. "Kakak, kita ini saudara kembar. Memangnya kamu tidak merasakan cinta kasihku padamu?"
Gu Youli yang mendengar perkataan Yang Mengshan tidak bisa menahan untuk tidak memutar mata, kata 'cinta' bahkan keluar dari mulut Yang Mengshan dengan manis. Sialan, kamu kira aku lesbi? Batin Gu Youli jengkel.
"Kembar? Sepertinya aku adalah putri asli dari orang tuaku, dan kamu adalah anak haram yang bahkan tidak mengenal ibunya sendiri?" Ada sedikit ironi dalam suara Gu Youli yang dingin.