Chapitre 331: "Semua tergantung dengan apa yang kau pilih."

Seorang pria terlihat sangat frustasi. Tampilannya yang sangat berantakan, surainya mencuat tak karuan dengan rautnya yang sangat redup. Tak bisa di katakan baik jika kantung mata tebal menjadi penjelas tentang betapa hari-hari buruk yang tak bisa lagi di tolerir.

Mencurahkan segala keluh kesah dengan jalan penghancur yang salah. Tak ada pilihan, jika hanya dengan bantuan minuman keras saja yang bisa sedikit di andalkan.

Jelas terpengaruh, saat kandungan alkohol sudah menguasai tubuh. Sedikit membantunya untuk menyingkirkan bayang-bayang buruk, setidaknya hanya sekedar ilusi tentang kehadiran seseorang yang sangat di rindukannya sudah begitu baik, yang di harapkannya.

Meneguk sekaligus cairan yang ada di dalam gelasnya, langsung tandas. Senyumnya muncul, namun hanya kesedihan yang nampak mendominasi.