Rasa seperti ini perlu di pikir ulang, supaya aku maupun Adikku cepat membaik. Tidak ada penyesalan dalam menjalin kehidupan di dunia, meski hanya sebentar. Tetapi dia memiliki hati benar-benar tulus, walau ada beberapa hal yang memang mirip banget sama Ayahnya. Namun, bukan berarti membujuk supaya Ayah datang ke sini. Kenapa? Karena terlalu memaksa yang ada Ibu maupun Ayah bakal bertengkar. Lebih baik tunggu saja dia membaik dulu hatinya.
Beberapa jam kemudian, tak terasa banget sekarang sudah tengah malam. Bayangkan saja aku sambil duduk di ruang tamu cuma mau bicara berdua, hanya saja ia belum keluar sama sekali. Lantas, aku harus seperti apa? Biar dirinya mau meminta maaf. Serius tahu aku benar-benar kebingungan sekarang! Ibu, dan Lusi juga tak mendapatkan solusi buat dia. Apa perlu ya curhat ke Rita? Misalkan, Istriku tahu bagaimana? Nanti makin bahaya urusannya.