Tetapi harus seperti apa? Biar hatinya mampu menerima cinta dari lelaki lain? Sedangkan calon suaminya sudah enggak ada di Bumi. Masa ya harus berkecimpung ke orang sekitar, "Siapa di sini yang belum punya jodoh, kan enggak mungkin dong," Yang ada dalam diri masing-masing terasa enggak ada gunanya. Oh, ya kenapa mengajak dia untuk kembali ke kantor pusat? Biar ada kegiatan selama belum ada penggantinya. Ini mah sekedar saran saja, terserah kalau memang enggak mau juga tidak apa-apa.
Siapa tahu 'kan aku sebagai sahabat bisa berguna? Lagi pula selama hidup bersama dari mulai teman lalu, sekarang sudah terjalin persahabatan sampai sekarang masih bertahan. Hanya saja ada yang kurang satu, pasti tahu dong itu siapa? Namun, entah mengapa aku terkadang masih membayangkan kalau Firdaus masih hidup? Dan persahabatan masih terjaga sampai tua nanti. Sayangnya, harapan tersebut sirna gara-gara terjadi bentrok. Nah, ini mungkin aku maupun Rita bentrok gara-gara apa?