Chapitre 179: BAB 179 Teman Lusi Sudah Siap-Siap Untuk Pulang Ke Jakarta

Berharap setelah ketahuan, dan keadaan merusak masa depan dia sendiri. Saking merindukan kasih sayang seorang Ibu, aku sama sekali tidak mau itu terjadi. Tetapi ada saatnya, aku bakal terus memberikan nasihat padanya. Supaya lebih perhatian terhadap anak sendiri. Sudah tahu kelakuan Ayah kandungnya seperti apa. Jangan pernah terlalu percaya apa yang di katakan orang sekitar? Setiap orang pun pasti punya masa lalu begitu kelam seperti kita bagaimana?

Terkadang sulit melupakan masa lalu yang sudah menimpa kita! Oh, ya aku 'kan pernah tuh berdebat persoalan Film mengenai perbuatan tidak senonoh. Namun, malah aku sendiri takluk. Sedangkan Lusi malah menang debat kali ini! Wah ... sepertinya, aku perlu belajar lagi supaya menang. Kalau bisa nih, perlu ada cobaan terkait hal ini. Misalkan, kita perlombaan debat mengenai apa pun asalkan saling jujur. Hmmm ... apa mungkin warga komplek bakal ikut juga?