Kadang aku terasa bosan menjalani kehidupan, meski tanpa kehadiran kamu selalu berikan semangat. Oh, ya dalam waktu dekat ini berharap permasalahan yang Lusi telah selesai. Aku mohon padanya, "Sayang pleasea jangan lakukan kesalahan kedua kalinya! Cukup sekali saja." Semenjak kasih tahu ia hanya menggangguk kepalanya. Apakah Lusi benar-benar paham maksud aku? Atau hanya bercanda doang. Entahlah yang tahu hanya dirimu saja.
Sekarang ia mulai sadar bahwa hidup bertepatan dengan sebuah masalah, walaupun bisa selesaikan dengan kepala dingin. Misalkan, seperti tadi menyelesaikan sama geng motor musuhku. Mengucapkan sebuah kalimat yang memang pantas untuk dilakukan! Selebihnya, terselah mereka apakah terima atau tidaknya? Ternyata terima dengan lapang dada. Meskipun ketua paling susah di bujuk! Bayangkan saja aku nih, berurusan sama geng motor tersebut dari sebelum kenal sama Lusi.