Tak terasa selama 3 bulan ini aku sudah sukses mengembangkan komunitas yang didirikan oleh temanku walaupun aku enggak sepenuhnya membantu, tapi setidaknya kasih masukan yang benar-benar membangkitkan teman-teman lebih semangat lagi menyelesaikan sebuah masalah orang lain.
Hanya saja apa perlu padahal umurku masih 27 tahun rasanya enggak mungkin deh itu biasanya dilakukan oleh orang tua memberikan masukan atau apapun yang berkaitan dengan hal itu, sedangkan aku sendiri belum waktunya. Kalau memang teman-teman menerima dengan lapang dada alhamdulillah banget, tapi ada juga yang enggak setuju kalau aku memberikan masukan kepada orang tersebut.
Apa salahnya memberikan masukan kepada orang tersebut? Dengan cara begitu kita selaku pemilik komunitas akan semakin dekat, dibanding harus lakukannya dengan cara cuek. Suatu saat, kita akan butuh bantuan dari orang tersebut kalau kita punya masalah cukup berat.
Andaikan saja dari dulu aku sama teman membuat komunitas ini pasti sekarang sudah semakin maju, dan mempunyai cabang komunitas di luar kota. Jadinya aku makin menyesal mengingat masa lalu yang penuh kelam, sedangkan teman lainnya lakukan hal-hal yang positif dibandingkan lakukan hal tak senonoh, dan merugikan banyak orang.
Aku mulai memahami apa arti teman yang bisa mengingatkan ke jalan lurus, nah kesalahannya pada waktu itu aku tak menyadari teman lama ada niat ingin merubah sikap yang enggak seharusnya dilakukan. Hah apa perlu aku kunjungi orang-orang terdekat, sahabat, dan teman untuk meminta maaf atas kesalahan di masa lalu.
Sekarang masih kerja enggak mungkin kalau minta cuti kepada Direktur karena urusan pribadi. Kenapa aku bicara seperti itu? Karena surat mengundurkan diri belum juga di acc. Apa bedanya minta cuti beberapa hari doang? Pastinya tidak bakal di acc juga. Paling aku harus menunggu 1 tahun lagi berkerja di Perusahaan ini. Supaya ada keyakinan dalam benak Direkturnya.
Apa boleh buat selama masih di kawasan mereka pastinya akan berpikiran yang aneh-aneh, dibanding harus menuruti permintaan seperti surat mengundurkan diri, minta cuti beberapa hari. Direktur juga akan kepikiran kalau kekurangan karyawan masih stabil enggak ya, nah aku sempat berpikiran seperti itu entah pikiran Direktur bagaimana yang aslinya.
Karena aku enggak bisa membaca pikiran orang lain termasuk Direktur. Walaupun begitu ya sudahlah tapi entah kenapa dalam benakku ada rasa kangen juga sama keluarga besar di Tasikmalaya.
Ingin rasanya kesana tapi ada urusan pekerjaan harus diselesaikan termasuk mengelola sebuah komunitas bareng teman, aku pun tak begitu yakin akan terwujud ke Tasikmalaya menemui keluarga besar. Namun, apa reaksinya setelah melihat aku di hadapannya? Pastinya bakal kaget juga sih selepas membayangkan orang-orang di hadapan keluarga besar.
Lalu aku langsung menyelesaikan pekerjaan yang tertunda karena terlalu sibuk mengurus komunitas, mudah-mudahan secepatnya bisa selesai walaupun harus bergadang juga enggak apa-apa yang penting tidak di tegur sama Direktur. Sebenarnya sih beberapa hari yang lalu aku tuh terlalu memfokuskan komunitas dibanding menyelesaikan pekerjaan terlalu menumpuk kalau enggak di selesaikan.
Selama ini aku cuma menunda terus mengurus pekerjaan entah kenapa malas juga melakukan hal yang aku sukai di perusahaan ini, apa karena ada Rita di dalam kantor membuatku malas lihat sepasang kekasih selalu mesra. Tapi aku kan sudah move on, selepas aku diberikan tugas dari Direktur untuk memantau proyek di kawasan Pantai Seribu. Oh ya hampir lupa sebenarnya aku sudah jadi pegawai tetap di Perusahaan Kebahagiaan dibagian mengurus proyek telah di berikan tugas oleh Direktur. Namun, aku sebelumnya enggak terlalu nyaman ketemu orang baru.
Tapi setelah berminggu-minggu akhirnya aku mulai nyaman menjalani pekerjaan ini, terutama bisa menerima teman baru. Namun, apakah teman baru ini bisa membantu memberikan ilmu yang bisa buatku ke jalan lurus? Seiring berjalan waktu aku mulai paham mengenai mereka berdua, oh ya mereka berdua itu sudah saling mendukung satu sama lain. Kalau misalkan ada masalah pasti akan berikan solusinya termasuk sebaliknya.
Selepas mengenal lebih jauh lagi mengenai mereka berdua aku sempat kenalan sama kalian berdua, keduanya cukup asing di telingaku ternyata bersaudara kembar namanya Aa Pahma dan De Pahmi. Sontak aku langsung ingat bahwa di SMA juga ada namanya persis banget, membuat aku seakan kembali mengenal masa-masa Sekolah dahulu kala. Apa benar mereka itu teman pada masa SMA walaupun beda kelas?
Terkadang Aa Pahma selalu mengajak aku bermain game PES 2015 pada waktu itu, cuma main cukup bentar karena terlanjur ada Guru masuk ke kelas. Akhirnya ketemu juga pada proyek ini sekarang cukup berbeda di hadapannya kayak bukan Aa Pahma maupun De Pahmi. Entah kenapa setelah bertemu sama kalian berdua sepertinya tidak mengenaliku dengan wajah bingung, membuatku tersadar bahwa dulu pernah menyakiti hatinya dengan cara membanding-banding sama Upin dan Ipin.
Pada akhirnya mereka berdua membenciku tidak akan mengingat lagi yang sudah dianggap sebagai sahabatnya, padahal waktu itu juga aku kehilangan sahabat yang bernama Firdaus. Namun, dia sudah lupakan semuanya tak perlu ingat kembali sedangkan Aa Pahma dan Ade Pahmi benar-benar tidak mengingat aku sebagai sahabatnya.
Aduh bagaimana nih apakah selama berkerja disini akan berjalan dengan efektif? Selama berproses sih insya allah akan efektif asalkan jangan membuat mereka marah kepadaku maupun orang lain. Aku sih sah-sah saja kalau memang ingin baikan seperti dulu, enggak ada lagi saling membenci satu sama lain. Semoga ke depannya bisa memperbaiki suatu hubungan sahabat menjadi lebih baik.
1 minggu kemudian kami sekantor akan melaksanakan pembangunan di Pulau Seribu. Dengan kondisi aku makin khawatir persoalaan persahabatan sama dia, yang kutakutkan adalah mereka berdua melaporkan yang ngada-ngada mengenai aku. Secara mereka masih benci otomatis akan melakukan apapun supaya tidak berkerja lagi disini.
Apapun alasannya aku tetap terima, sudah resikonya buat aku pribadi kalau memang ada niatan seperti itu. Entah kenapa pikiran selalu saja mengarah negatif thinking mulu, belum pernah positive thinking mengenai tentang masa laluku yang ada malahan yang sudah aku sebutan tadi. Hingga akhirnya aku akan menemukan solusinya.
Pertemanan adalah suatu hubungan
Yang bisa menjalin suatu komunikasi
Lebih efisien kalau tidak ada
Permasalahan dalam suatu hubungan.
Aku terkadang akan mengalami
Kesusahan kalau enggak ada teman
Disampingku.
Malahan aku akan
Mengalami Depresi tak ada
Teman disampingku.
Kadang-kadang teman juga
butuh me time enggak boleh
Diganggu sama orang lain
Aku pun merasakan hal yang
Sama seperti mereka
Malahan bisa-bisa aku akan
Mengalami emosi keluar dalam
Diriku enggak bisa di kendalikan.
Semakin aku pikirkan
Mengenai masalah yang
Sudah terlalu lama akan
Datang kembali menghampiri
Aku selaku punya masalahnya.
Commentaire de paragraphe
La fonction de commentaire de paragraphe est maintenant disponible sur le Web ! Déplacez la souris sur n’importe quel paragraphe et cliquez sur l’icône pour ajouter votre commentaire.
De plus, vous pouvez toujours l’activer/désactiver dans les paramètres.
OK
Chapitre 19: BAB 19 Komunitas
Nasihat dari aku bakal didengarkan enggak ya sama mereka? Atau malahan di ambaikan begitu saja, tanpa peduli yang sudah aku berikan. Padahal nasihat tersebut penting banget buat mereka, walau aku masih belajar selalu mengingatkan sama mereka yang masih terlibat kejahatan. Bukan sok suci atau bagaimana? Aku sangat peduli sama kalian.
Ayolah guys berubahlah kalian ke jalan yang lurus buat apa lagi masih terlibat ke jalan yang sesat. Itu membuang waktu saja, mumpung kalian masih diberikan kesempatan, dan umur gunakalan ke hal-hal yang positif daripada ke hal-hal negatif. Belum tentu selama mereka masih terlibat ke hal tersebut hidupnya tidak akan berkah.
Masih saja yang berpikiran bahwa aku masih terlibat melakukan kejahatan. Padahal kita berdua sudah bertobat dari beberapa bulan yang lalu, sebelum aku mengingatkan ke kalian. Kapan lagi ada orang masih peduli sama mereka? Ada enggak? Pasti enggak ada kan. Yang ada malahan mereka akan menghindar dari kalian.
Jangan membohongi hati kalian yang sudah mengatakan ingin berubah. Namun, kelakuan masih sama seperti engkau lakukan di masa lalu. Buat apa hati kalian mengatakan seperti itu. Apa karena kalian belum bisa menjauh dari hal-hal yang negatif atau melainkan ingin lebih kejam dari sebelumnya.
Masih melakukan hal-hal yang seperti itu sampai tua nanti, dan dosa pun akan terus bertambah. Apa sih membuat kalian bertindak semena-mena melambaikan nasihat dari aku? Ingin tahu alasannya kenapa? Tapi jawaban dari kalian harus jujur, dan enggak ada lagi kebohongan tersimpan dalam benak kalian.
Tak perlulah kalian harus sembunyikan kebohongan yang sudah simpan selama bertahun-tahun, misalkan aku sama sekali tidak mengetahui hal ini pasti Allah sudah tahu bahwa kalian bohong sama teman sendiri, untuk menutupin aib kalian. Padahal orang-orang sekitar mereka pasti sudah mengetahuinya sendiri tanpa ada beritahu ke kita.
Sedemikian rupa kau menutupin dari kita, untuk apa? Aku tanya serius kepada kalian semua? Karena kita bukan keluarga kalian hah!!!!!!!!!!! Ayolah kita sudah anggap seperti keluarga sendiri. Enggak akan dibandingin sama yang lain.
Atau memang masih ada yang sembunyikan katakan saja daripada nanti ketahuan sama orang lain. Kita akan tetap menjaga rahasia dari kalian asalkan mengatakan dengan sejujur-jujurnya.
Terlalu lama menunggu dari kita juga bakal kehabisan kesabarannya, sedangkan diluar sana masih ada yang ingin curhat sama kami, kalian hanya bengong saja tanpa ada sedikit pun kata-kata yang membuat aku percaya kepada kalian.
Cuma ada satu pernyataan dari kalian yang benar-benar jujur selepas itu hanyalah omong kosong. Kalau seperti ini terus sampai kapan masalah akan selesai, sedangkan diluar sana masih banyak yang mau curhat sama kami.
Aku pun masih banyak urusan bukan hanya urusin masalah kalian saja, yang dari tadi cuma diam saja tanpa sedikit pun satu kalimat yang keluar dari bibir mereka. Teman-temanku juga ada merasakan aneh terhadap kalian, hanya saja tidak beritahu takut ada rasa tersinggung atas ucapan dari kita.
Beberapa menit kemudian, akhirnya mereka bicara juga cuma beberapa kalimat saja sampai membuat kita bingung untuk cari solusinya. Karena yang biasa memberikan solusi enggak ada ditempat kita sedang berlibur baru pulang dari kota Semarang sekitar 2 minggu lagi. Waduh bagaimana nih berikan solusinya? Apa perlu menelepon temanku?
Sepertinya perlu deh menelepon supaya segera cepat-cepat menyelesaikan masalahnya, dari tadi disini mulu menceritakan masalahnya begitu lama. Jadinya kesal bukannya apa-apa teman-teman lainnya juga merasakan hal yang sama bukan aku saja yang mengeluh terhadap warga satu ini.
Aku juga hari ini belum ketemu sama Firdaus untuk tanya masalah mengundurkan diri sudah di acc belum? Cuma dia yang mengetahui perihal ini, sedangkan yang lain tidak ada mengetahuinya. Tunggu waktu kalau aku sudah siap memberitahunya, untuk saat ini sih cukup Firdaus saja.
Terkadang aku merasa risih terhadap mereka enggak pulang dari jam 09.00 pagi sampai detik ini pun masih berada di rumah yang telah sediakan oleh Rita, untuk membuat sebuah komunitas yang berkaitan tentang curahatan hati seseorang. Nanti bakal di dokumentasikan kalau kita sudah tidak ada di bumi ini.
Pada suatu hari nanti, bakal diteruskan oleh cucu-cucu kita. Kalau memang setuju perihal ini setelah diberitahu kepada mereka semuanya. Setidaknya ada lah yang meneruskan komunitas ini, walaupun baru beberapa bulan saja. Tapi setelah di pikir-pikir sih benar juga, contohnya seperti punya perusahaan terus nanti akan di teruskan sama anak maupun cucu-cucu kita.
Walau harus bersaing sama komunitas maupun perusahaan lain, tetaplah yang datang ke kita untuk mendengarkan curahatan mereka. Cuma untuk sekarang sih lebih mendalam permasalahannya sampai kita selaku komunitas merasa tidak menemukan solusinya, dan akibatnya menelepon temanku ia juga sebagai anggota komunitas ini.
Hanya saja ia angkat telepon dari kita lama benar dah bagaikan menunggu kekasih sedang menuju kesini, padahal cuma sebentar loh hanya tanya pendapat mengenai permasalahan satu ini. Heh baru diangkat sekitar pukul 17.00 sebelum adzan maghrib. Ternyata dia sengaja enggak diangkat karena sedang sibuk mengantar mamahnya ke rumah sakit Semarang.
Walaupun sedang sibuk tetap memberikan arahan, dan solusi tentang masalah satu ini. Baru kali ini juga menemukan orang yang menyusakan kita sebagai komunitas. terutama dalam hal curahatan membuat aku dan lainnya mengalami kesusahan cari solusinya, tapi ada teman walaupun enggak ada di sini.
Selama 1 jam akhirnya masalah mereka telah selesai, dan kita bisa istirahat dengan tenang begitu melelahkan hari ini. Sangat disayangkan juga tidak bisa menyelesaikan masalah dengan cepat, terutama sudah benar-benar mentok dalam sekejap enggak bisa apa-apa lagi mengenai masalah satu ini. Lagian sebelum-sebelumnya sih selesai masalah dalam beberapa menit saja, heh hari ini kenapa buntu banget?
Entah kenapa kali ini kok ada yang aneh? Padahal komunitas ini baru beberapa bulan saja tapi sudah berdatangan kesini. Mungkin ini rezeki buat kita dari Allah SWT, yang sudah membantu orang-orang walaupun ada sedikit kesal terhadap dia baru tadi selesai masalahnya. Walau begitu aku dan lainnya tetap menjaga emosinya supaya tidak kabur ke komunitas lain.
Kalau kayak begitu berarti enggak ikhlas dong bantu masyarakat sekitar yang mengalami masalah tidak bisa selesai dengan sendiri. Suatu saat, aku akan tinggalkan komunitas ini walau belum terlalu yakin sih karena surat mengundurkan diri aku belum di acc sampai sekarang. Untung saja aku bisa bantu komunitas ini dengan menekan kontrak, aku ada apa-apa disini pastikan akan keluar walaupun masih ada kontrak. Hanya saja aku enggak tahu akan berada disini sampai kapan.
Aku akan selalu mendoakan komunitas
Yang sudah berjalan sejauh ini
Bersama-sama tanpa ada rasa putus asa
Dalam diriku maupun teman-teman lainnya.
Semoga aku bisa bantu
Dengan ikhlas maupun lapang dada
Dan mendapatkan pahala untuk bekal
Ke akhirat kelak.