Chapitre 232: Part dua

Setelah membaca surat dari dia seketika aku langsung menangis sejadi-jadinya dan Angga dan yang lain pun hanya bisa menatap ku dari jauh sembari polisi yang berada di belakang mereka.

kali ini yang merasakan sakit saat ditinggal oleh Chandra tapi kali ini aku mengerti bahwa dia harus meninggalkan sebuah harapan dari orang tuanya sehingga membuat aku pun langsung mengangkat beban dengan tersenyum meskipun aku tahu itu adalah semua kesedihan tapi aku pun langsung berjalan mendekat kearah Angga dan yang lainnya.

"Dia sudah pergi." ucapku dengan suara parau sehingga membuat mereka pun langsung terdiam sesaat dan aku pun langsung meninggalkan mereka dengan tatapan kosong.

Setelah mengatakan tersebut aku pun langsung benar-benar pergi dari bandara dengan tatapan aku pun hanya bisa mengabaikan aku tidak ingin berurusan dengan mereka.

Delapan tahun kemudian

Tak terasa hari semakin cepat sehingga membuat aku pun langsung tumbuh menjadi sosok Gisel menjadi sosok yang baru.