Chapitre 152: Pohon kelapa

Aku teringat dengan Raden dan Angel yang entah pergi kemana mereka berdua Dan Aku pun berusaha untuk bertelepati dengannya namun mereka tetap tidak menanggapi pernyataan dariku sehingga membuat aku langsung sebal kepada mereka semua.

'Raden dan Angel ke mana kalian mengapa kalian tidak pergi pamit kepadaku?' ujarku di dalam hati dan setelah itu pun aku langsung berjalan dengan langkah pelan berusaha untuk berjalan menuju ke tempat yang waktu itu aku kunjungi.

Tak terasa aku mengendong paman yang ada di punggungku sekitaran dua jam dan tak terasa hari pun sudah semakin siang sehingga membuat aku langsung merasa sangat capek mengingat aku sedang mendaki gunung sembari membawa paman yang ada di punggungku hal tersebut membuat aku terasa engap.

"Huh.... mengapa sangat berbeda jalannya!" ujarku dengan menyeka beberapa keringat yang menetes dari dahiku sehingga aku pun langsung mendudukkan diri terlebih dahulu dan menyenderkan paman di atas pohon yang tak jauh dariku.