Chapitre 215: Usaha Rega

Mobil Rega membelah jalanan yang masih sepi. Ia tidak ingin menunda urusannya yang satu ini. Untuk pekerjaan akan ia kesampingkan sebentar saja. Ia tidak ingin putranya terus merasa dihakimi dan sendirian. Ia menghela napas pelan ketika sudah melihat tempat tujuannya di depan mata. Usai memarkirkan kendaraan, ia pun keluar dan tersenyum tipis melihat orang yang sedari kemarin di hubungi dan dibujuk akhirnya mau datang. Rega memang tidak menjamin apa-apa, tapi ia tetap ingin melakukan sesuatu yang berguna untuk saat ini.

"Ada apa kau ingin menemui kami?" kesal Rea saat menatap Rega yang berjalan santai ke arahnya juga Aldy.

Rega menghela napas pelan. "Aku hanya minta waktu setengah jam saja," jawab Rega setelah mendaratkan bokongnya pada bangku di hadapan pasangan suami istri yang kini menatapnya dengan sinis itu. Aldy belum bersuara.

"Kami tidak punya banyak waktu," kata Rea. Ia mengabaikan Aldy yang beberapa kali mengusap tangannya agar bisa bersabar menghadapi Rega.