Kumohon selamatkan aku, aku tidak bersalah dan biarkan aku pergi untuk merasakan kebahagiaan '
.
.
'Katakan padaku
Dengan senyum manismu'
Aku mulai menulis kan liriknya, mungkin akan ku tuangkan semua kedalam nya.
***
Disini aku berada, terjebak dicafe bersama 3 kurcaci gila.
"Kau ingin makan apa!? Biar Yoongi hyung yang traktir"ucap Joon
"Yakkk! Apa maksudmu"ucap Yoongi
"Aku ingin pulang! "
"Tapi di luar masih hujan"
"Apa peduli mu!? "
Tringgg tringgg
Hp ku berbunyi dapat kulihat nama yang tertera disana.
'Kak taeyeon calling'
Yes no
Karna aku malas berdebat jadi aku tak mengangkat telfon nya.
'Kak taeyeon'
ah, dia menelfon ku lagi. Apa maunya sekarang, membunuh ku, mencaci ku.
"Nara sebaiknya kau angkat mungkin itu penting" Ucap namjoon
"Hmmm"
"Apalagi mau mu hah!? " Ucap ku
'Apa ini benar dengan saudari Nara'
Suaranya berbeda siapa dia, dimana taeyeon
"Eoh? Siapa kau!? "
'Kami dari pihak rumah sakit, ingin mengatakan bahwa kim taeyeon mengalami kecelakaan'
Jantung ku seakan akan berhenti berdetak, kak taeyeon mengalami kecelakaan. Tapi apa ini aku meneteskan air mata untuknya, seharusnya aku tak peduli jika dia seperti ini.
"Dimana alamatnya!? "
"Alamatnya jlnXXX'
"Aku akan kesana! "
Terasa aneh pada diriku, seharusnya aku tidak kesana tapi kaki ku ingin melangkah kesana.
"Nara!? Ada apa dengan mu!? " Ucap jimin yang menyadarkanku dari lamunan.
"Joon bisa kau antar aku!? "
"Eoh!? Kemana!? "
"Rumah sakit, ayo cepatlah"
Aku menarik tangan Joon menuju mobilnya bahkan kami menembus derasnya hujan.
***
Sampai dirumah sakit dengan keadaan yang lumayan basah, aku menarik Joon menuju keruangan kakak ku.
Dengan napas tersengal sengal aku dapat melihat Papa duduk dan menangis disana.
"Dimana kak taeyeon!? " Ucap ku
Papa mendongak kepala nya keatas menatap wajah ku dengan emosi, sepertinya dia dendam dengan anaknya.
"Untuk apa kau kemari eoh!? " Ucap Papa
"Aku ingin melihat kak taeyeon"
"JANGAN PERNAH KAU SEBUT NAMA TAEYEON DENGAN MULUT KOTOR MU ANAK PEMBAWA SIAL! "
Teriak Papa yang ingin menamparku tapi tangan ya sudah dicegat oleh seorang.
"Kau tak berhak menampar anakmu sendiri tuan"
"Siapa kalian!? "
"Saya yoongi, min yoongi teman Nara" Ucap yoongi yang menahan tangan Papa untuk menamparku
"Oh, ternyata kau punya teman sekarang Nara!?" Ucap Papa
"Atau kau menjual dirimu pada mereka!? "
"CUKUP! SUDAH PUAS KAU MENGHINA ANAK MU INI!? "
"KAU BUKAN ANAK KU"
Sebuah kristal bening kembali turun tanpa aba aba.
"permisi, apa kalian keluarga korban!? " Ucap dokter yang keluar dari ruang ICU
"Saya ayah nya! Apakah taeyeon baik baik saja!? "Ucap Papa
"Maafkan saya tuan tapi anak ada tak bisa kami selamatkan"ucap dokter sambil menunduk
" Saya permisi " Lanjut dokter
"ARRRGGGHHH INI SEMUA KARENA KAU ANAK PEMBAWA SIAL TAEYEON MATI KARNA KAU! " Ucap Papa yang pergi meninggalkan kan ku dan yang lain
"Nara tenanglah semuanya akan baik baik saja" Ucap Joon
"Hmm"
***
Aku berjalan menuju ke ruangan dance, aku rasa aku tak akan masuk ke kelas hari ini.
"Gwenchana Nara!? " Ucap seseorang
"Hmm... Gwenchana"
"Kau ingin kemana!?kenapa tidak masuk kelas!? Sebentar lagi masuk! "
"Aku ingin menyelesaikan laguku Joon"
"Eoh? Baiklah, tapi kau benar-benar Baik baik saja Nara" Tanya Joon
"Nee, aku Baik baik saja. Aku perginya bye"
'Aku yakin kau sedang tidak baik baik saja Nara' batin Joon
Ceklek
Aku buka pintu ruangan dance, dengan perasaan yang tak karuan aku melangkah menuju kursi dan meja di pojok ruangan.
'Katakan padaku
Seperti bisikan, yang mengatakan itu ditelingaku'
Aku selesai dengan lirik lagunya.
3weeks later
Aku selesai dengan semua, lagu, dance semuanya sudah sempurna. Hari ini adalah hari perlombaan itu, aku tak berharap untuk menang. Aku hanya berharap ada yang mendengar lagu ku.
Dan mengenai aku dan bangtan, kami sudah mulai dekat walaupun aku masih bersikap dingin pada mereka.
"Nara bersiap lah setelah ini kau akan tampil" Ucap sehun saem
"Nee saem"
Ah! Sepertinya setelah kejadian itu aku menjadi lebih pendiam.
"Nara hwaiting!! " Ucap mereka Serempak.
Ku ukir senyum tipis pada mereka, sebelum naik ke atas panggung.
"Baik lah sekarang kita saksi kan penampilan peserta selanjutnya dari SMA XXX "
Aku berdiri ditengah panggung dengan penyinaran yang minim. Lagu ya mulai diputar. Tubuhku mulai bergerak mengikuti irama musik.
'Katakan padaku
Dengan senyum manis mu'
'Katakan padaku
Seperti bisikan, yang mengatakan itu ditelingaku'
Aku tak peduli dengan semua orang yang menonton. Semua gerakan ku sesuai dengan latihan pada awalnya, hingga aku tak sadar gerakan tidak sesuai dengan gerakan awal.
'Pergi dariku,kumohon pergilah'
'Tolong selamatkan aku, kumohon'
'Itu tak akan ada habisnya, bahkan ketika aku mencoba untuk menjalankannya'
'Aku sudah jatuh dalam kebohongan'
Tanpa aku sadari, air mataku jatuh tanpa perintah dari tuanya. Dan memori memori itu terulang.
'Jika nanti besar Nara mau jadi apa? '
'Nara mau jadi idol mah, biar banyak duit terus bawa mama keliling dunia'
'Mimpi mu ketinggian anak kecil! '
'Terjebak dalam kebohongan'
'kumohon temukan aku, aku tak bersalah'
'Kembalikan senyumku'
'Bebaskan aku dari neraka ini'
'Aku tidak bisa lepas dari penderitaan ini'
'Papa! Papa! Nara kepengen jalan jalan bareng'
'Iya Nara, tapi harus janji dulu jangan jadi anak nakal'
'Siap'
'Aku ingin'
'Aku yang hilang dan tersesat'
'Hari hari terus begitu, aku merasa begitu jauh'
'Kau selalu datang dan aku mengulanginya lagi'
'Papa lihat Nara mendapatkan peringkat pertama'
'Pergi kau aku sedang lelah'
'Papa kenapa!? Sini biar Nara pijat'
'Berhenti menyentuhku anak sialan'
'Aku mohon pergi, pergilah'
'Selamat kan aku, yang terjebak dalam kebohongan'
'Lepaskan aku dari penderitaan ini, aku tak bersalah'
'KAU ANAK TAK BERGUNA'
'kumohon pergilah'
'Aku mohon selamat kan aku, aku tak bersalah'
'KAU HANYA ANAK PEMBAWA SIAL'
'kumohon bebaskan aku dari neraka ini'
Lagu terhenti, gerakanku juga ikut berhenti dan dapat ku dengar suara tepuk tangan sebelum semuanya menjadi gelap.
Brukkk...
"NARA!! "