Télécharger l’application
63.63% Touch Me, Daddy / Chapter 7: Ruang makan (18+)

Chapitre 7: Ruang makan (18+)

Gulf dengan canggung dan takut-takut memperhatikan Mew yang sedang menyantap sarapannya dengan wajah dingin dan arrogant, dia ingin bertanya kepada Mew tetapi dia takut.

Mereka saat ini sedang sarapan pagi di ruang makan mewah yang terdapat di rumah Mew.

"Kenapa kau menatapku?" tanya Mew dengan suara yang menyeramkan di telinga Gulf.

Gulf menelan ludahnya yang serasa kering dan dengan terbata-bata bertanya kepada Mew "A.aku i.ngin bertanya, tuan membawa saya kesini, apa yang harus saya lakukan?"

Mew menyeringai mendengar pertanyaan Gulf, lalu dia memberi kode dengan tangannya kepada maid yang berada di ruang makan itu, paham dengan kode tersebut maid tersebut langsung keluar dari ruangan itu.

"Kesini lah, dan duduk disini" ucap Mew kepada Gulf sambil menepuk pahanya.

Gulf lalu berdiri dari duduknya dan mendekat ke arah Mew, dengan ragu-ragu dia duduk di atas paha mew dan menghadap ke wajah Mew.

"Pertama kau tidak boleh memanggil ku tuan tapi panggil aku daddy, kedua kau harus menuruti semua perintahku, hanya itu.!" jawab Mew dengan mencium leher Gulf.

"Baik Daddy" jawab Gulf dengan ragu.

Mew menjauhkan wajahnya dari leher Gulf lalu menatap wajah Gulf "Perintah pertama beri aku ciuman disini" perintah Mew sambil menunjuk bibirnya.

Gulf sedikit terkejut dengan perintah mew, tetapi dia tetap melakukan perintah itu dengan perlahan dia mendekatkan wajahnya ke arah Mew lalu mencium bibir itu sekilas dan langsung menjauhkan wajahnya.

"Apakah kau tau apa itu ciuman?" tanya Mew menatap Gulf tajam.

"Hah" jawab Gulf seketika

"Ciih apakah kau benar-benar tidak tau apa ciuman? yang kau lakukan barusan itu namanya mengecup bukan ciuman"

Gulf bingung dengan ucapan Mew, tapi seketika dia ingat dengan kejadian malam pertama dia berada di rumah Mew, dengan perlahan dia melingkarkan tangannya di leher Mew dan kembali mendekatkan wajahnya lalu memejamkan matanya, awalnya gulf hanya menempelkan bibirnya kemudian memberanikan diri melumat bibir Mew dan mulai memasukkan lidahnya ke mulut mew, bermain dengan lidah Mew.

Mew yang sudah terbawa nafsu langsung memimpin, di tariknya pinggul Gulf sehingga membuat tubuh mereka semakin menyatu lalu ciumannya turun ke leher Gulf, dicium dan dihisapnya leher yang sudah menjadi candu baginya selain bibir Gulf.

Setelah selesai dengan acara mari menandai leher gulf, Mew mulai menyingkap kan baju yang digunakan Gulf keatas dan mencari nipple gulf, membuat Gulf semakin meracau tidak jelas, bibirnya digunakan untuk menghisap nipple kiri Gulf sedangkan tangannya sebelah sibuk memilin dan mencubit nipple kanan Gulf.

"Aaghh daddyyyhhh" racau Gulf sambil mendongakkan kepalanya dan memejamkan matanya kuat-kuat.

Mew tak menghiraukan racauan Gulf dan semakin menghisap nipple kiri gulf, setelah tangannya puas dengan acara memilin dan mencubit nipple kanan Gulf, tangannya mulai turun kebawah dan meremas pelan penis Gulf yang masih ditutupi celana.

"Ughhh Daaddddhh" desahan Gulf semakin menjadi dan tanpa sadar sedikit menjambak rambut Mew.

Mew sedikit membuka celana kain yang dipakai oleh Gulf dan mengocok lembut penis Gulf, semakin lama gerakan tangannya semakin cepat membuat Gulf tak karuan.

"Dadddhh.Aahhhhh" lega Gulf ketika mendapatkan pelepasannya.

Mew menatap wajah Gulf yang masih ngos-ngosan kemudian melumat rakus bibir Gulf.

"Sekarang gantian baby" ucap Mew tepat pada telinga Gulf.

lalu menuntun tangan Gulf ke selangkangan nya, meletakkan tangan Gulf tepat didepan penisnya yang masih terbungkus celana.

Gulf menelan ludahnya ketika tangannya merasakan kejantanan Mew yang sudah menegang di balik celana Mew. dia tidak tau apa yang harus di lakukan nya.

Melihat kebingungan Gulf, Mew berinisiatif membuka separuh celananya sendiri, Gulf yang melihat kejantanan mew seketika menutup mata dengan tangannya.

"Kenapa kau menutup matamu" ucap Mew sambil mengambil tangan Gulf dan menuntun menuju kejantanannya. "puaskan dia baby"

Dengan ragu-ragu Gulf menggenggam kejantanan mew yang besarnya berkali-kali lipat dari punya Gulf, Gulf menelan saliva nya dengan bersusah payah. lalu Mew menyuruh Gulf berlutut didepannya.

"gunakan mulutmu baby, dan hisaplah seperti mengemut lollipop"

Gulf menuruti perkataan Mew lalu membuka mulutnya dan menghisap penis Mew dengan sedikit ragu-ragu.

"Good boy" ucap Mew merasakan mulut panas yang memberi kenikmatan di kejantanannya.

Sekitar 20 menit Gulf sibuk dengan kegiatannya, akhirnya Mew sampai dipuncak kenikmatannya.

"Ohh good baby" kata Mew yang sudah di ujung pelampiasannya, dan semakin cepat memaju-mundurkan pinggulnya ke mulut Gulf yang mulai kelelahan.

"Oh shit" akhirnya Mew mencapai puncak kenikmatannya, menyemburkan spermanya ke mulut Mew hingga Gulf tersedak.

Mew meraih wajah Gulf lalu melumat bibir gulf dengan lembut. "Bibirmu sangat panas dan nikmat baby" ucap Mew setelah melepaskan ciuman mereka.

Setelah acara sarapan Mew dan Gulf di ruang makan, Mew mengantarkan gulf kembali ke kamarnya.

"jangan kemana-mana, kau tak diizinkan keluar rumah, jika membutuhkan sesuatu mintalah kepada kepala maid, sekarang aku mau ke kantor" ucap Mew kepada gulf yang di jawab dengan anggukan kepala oleh Gulf.

Mew adalah CEO di perusahaan terbesar yang berada di thailand tapi itu hanyalah kedok untuk menutupi kebusukan dan kekejamannya.

~~~

masih mau lanjut ngak nih?


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C7
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous