"Aku … aku merasa … kalau hukuman yang kamu berikan padaku … selalu … membuatku kelelahan."
"Itu karena istriku terlalu cantik sehingga aku tidak ingin pria lain menatapnya." Ujar Darren sambil sesekali memainkan lidahnya di puting kenyal Calista.
"Darren, aku … aku tidak tahan lagi. Aaaargggh," Calista memeluk erat sang suami disertai limpahan cairan kental dari dalam kewanitaanya yang meleleh.
Setelah pergumulan panas mereka, Calist tertidur pulas dengan selimut yang membungkus tubuhnya sampai sebatas dada. Rambut panjangnya masih terlihat acak-acakkan dan Darren yang masih terjaga disampingnya, merapihkan helaian rambut sang istri dan berkata,