"Jangan menangis. Kamu membuat aku menjadi suami yang tidak berguna dengan membuatmu menangis di hari istimewamu." Ucap Darren sambil memeluk sang istri yang justru semakin kencang menangis. "Hei, sudah sudah, nanti Kral bangun mendengar suara ibunya menangis." Ucap sang suami sambil menepuk-nepuk punggung sang istri yang masih banjir air mata.
"Maafkan aku, aku tidak tahan untuk tidak menangis." Ujar Calista sambil sesenggukan menangis.
"Bagaimana liburannya? Mau kan?" Tanya Darren lagi.
"Liburan kemana?" Tanya Calista lagi dengan wajahnya di miringkan bersandar di dada sang suami.
"Korea. Anak-anak bilang kalau kamu sangat mengidolakan pria-pria berwajah cantik itu." Ucapan Darren dibalas dengan decihan Calista.
"Mereka tampan dengan ciri khas mereka masing-masing." Bela sang penggemar.
"Kalau dibandingkan dengan aku, lebih tampan mana?"
"Tampan mana yaa? Hmm …" Calista pura-pura berpikir keras. Dan, itu membuat Darren gemas setengah mati.