"Baiklah, aku tidak masalah. Aku juga banyak yang ingin aku tanyakan pada anak ini. Aku bawa dulu kopernya ke kamar." Ujar Jhonny sambil berlalu dengan koper milik Boy diangkat dengan satu tangannya.
"Terima kasih om." Sahut Boy.
"Anak pintar. Sekarang sudah malam. kamu tidur saja dulu. Besok bangun pagi dan berangkat sekolah kan?" Carol berkata dengan nada penuh kelembutan yang Boy inginkan sebagai anak sejak lama.
"Iya bu, eh tante." Boy mengikuti kemana Jhonny melangkah. Sementara itu Gendhis hanya menyaksikan momen antara mommy dan daddynya pada Boy yang seperti sudah menganggap anak sendiri.
"Mom, kasihan deh Boy itu. Tinggal seorang diri dirumah besar. Ibunya pacaran dengan lelaki lain, ayahnya dirumah sakit. Tega ya mom ibunya." Jawab Gendhis dengan suara lembutnya.