Chapitre 215: Bab 215: Kuze Hamada 7

CATATAN PENULIS:

Kisah kembali ke Richard dan Aleysha yang menuju apartemen Haru di Tokyo.

.

.

.

Lubang kunci tidak pernah mengerikkan bagi Rose selama ini. Pernah merasa begitu terpuruk membuatnya tidak peduli lagi dengan apa yang dilakukan orang lain. Saat hidup sendirian di Paris, atau di Teheran. Baginya semua itu sama saja. Ketika bekerja sebagai penulis artikel majalah fashion, dia hanya duduk di belakang meja kerja.

Sheila dibiarkan main di rumah dengan Sherly. Nanny yang disewa dan sering menegur tegas mereka berdua bahkan dibiarkan. Di matanya, itu adalah proses pembelajaran.

Sheila dan Sherly menjadi pribadi patuh pada akhirnya. Entah patuh karena mau, atau karena takut akan keadaan. Semua itu sama saja baginya.

Toh Sheila dan Sherly tidak pernah protes. Jadi, kemana pun mereka ingin bermain. Pasti nanti pulang lagi. Atau mau apa mereka, pasti kembali bergantung kepadanya.