Sabtu pagi yang cerah Hadi sudah selesai sarapan dan membersihkan rumah yang ia kontrak. Ia sekarang duduk di ruang dimana ia biasa menerima tamu. Disana ia memandangi etalase kacanya, ia kini tengah fokus pada satu benda yang berbentuk helm.
"Kawan, mohon bantuannya" Hadi berkata pelan sambil mengusap helm tersebut
Helm itu adalah teknologi Full dive generasi pertama. Tidak seperti sekarang yang berbentuk seperti kacamata renang. Benda itu sudah sangat berdebu. Dengan sekali lihat saja benda itu sudah sangat kuno untuk jaman sekarang.
Setelah membersihkan helm, Hadi beranjak ke kamarnya. Mengambil benda kemarin yang ia dapat dari Rendi dan kemudian menancapkan benda itu di tempat yang disediakan.
Ia menyalakan helm itu dan itu masih berfungi dengan baik. Dapat dipastikan dengan nyala kelap-kelip hijau di bagian samping kanan atas helm itu.
Hadi memakai helm itu dan kemudian berbaring sambil menemukan keadaan yang nyaman. Setelah dirasa nyaman, Hadi menghirup napas panjang sebelum ia berkata.
"Start!"
Kesadaran Hadi langsung hilang setelah ia berkata demikian. Kini Hadi berada di ruangan serba putih dan Hadi mendengar suara feminim di segala penjuru dan suara itu berkata.
"Dari hasil scan retina dan wajah, pemain belum memiliki karakter dalam game, ingin membuat karakter?"
Hadi tidak asing dengan hal ini dan malah ia rindu suara ini. Dengan semangat ia menjawab "Iya!"
Kemudian sebuah layar hologram tampil di depan Hadi. Dan saat itu juga suara feminim itu menjelaskan apa yang harus dilakukan Hadi.
"Pemain, dapat menentukan ras dan penampilan mereka. Pemain hanya bisa mengganti fisik karakter sebanyak 20% fisik asli"
"Aku memilih ras manusia, dan aku ingin menyimpan penampilanku yang ini" jawab Hadi mantap
"Ras manusia adalah ras yang seimbang, tidak ada kelebihan maupun kekurangan sehingga tidak mendapat race abilities. Pemain tentukan nama yang akan digunakan!" ujar suara feminim itu
"Happo" jawab Hadi singkat
"Nama Happo sudah di gunakan 19.489 pengguna, masih ingin menggunakannya?" tanya suara feniminim tersebut
Hadi tersedak udara mengetahui namanya begitu banyak digunakan pemain lain. Namun, itu tidak membuatnya mundur dari menggunakan nama Happo tersebut.
"Aku tetap memakainya" jawab Hadi
"Pemain dapat memilih kota pertama, silahkan memilih"
Setelah mengatakan itu ada banyak desa permulaan yang terdaftar di depan hadapannya. Dia begitu asing dengan semua desa itu, kecuali dua tempat yaitu Manaridge village dan Prairie Town.
Akhirnya ia memilih Prairie Town karena ia sudah hafal betul tempat untuk berburu dari level 0 hingga puncak level pada game sebelumnya yakni level 200.
Setelah memilih Prairie Town, ia kemudian di transfer disana. Setelah sampai dan membuka mata. Ia sekarang berada di balai kota dan tepat di belakangnya terdapat sebuah air mancur.
Ia segera mengecek fitur apa saja yang baru, apalagi segi realitasnya sudah sangat berbeda dengan game pendahulunya. Seperti adanya status hungry atau thirsty yang dapat memengaruhi status maupun menyebabkan kematian character dalam game. Ia mengecek semua fitur semua masih sama tidak ada yang berubah terutama tampilan menu quest. Disana hanya ada tiga kolom yakni Main Story yang tidak ada isinya sama sekali, General quest yang sama dengan keadaan Main Story dan Event yang berisi banyak sekali quest event yang diatas namakan [GM].
(AN:GM =Game Master)
Happo membaca beberapa quest Event tersebut dan langsung mengerutkan dahinya. Dengan membaca beberapa quest Event, ia bisa menyimpulkan bahwa GM di game ini sangat eksentrik. Bagaimana tidak di salah satu quest Event yang Happo baca disana berbunyi.
[ Temukan aku dan aku akan memberi sesuatu yang menarik. Jadi carilah aku!!
Masa berlaku: Hingga ada pemain yang menemukan diriku secara sengaja maupun tidak sengaja
Reward: item/equip]
Tidak memusingkan kelakuan si GM ia bergerak menuju tempat pelatihan yang ada di kota itu. Mendatangi Trainer center nyatanya perlu waktu yang cukup lama pasalnya letak Trainer center itu tidak sama dengan yang ada di ingatan Happo.
Di game ini dan pendahulunya, para pemain tidak didekte untuk kapan untuk mengambil job mereka. Asal mereka sudah memenuhi syarat yang diperlukan maka itu diperbolehkan.
Setelah bertanya pada beberapa pemain dan NPC akhirnya ia sampai di depan Trainer center. Ia sedikit nostalgia, disini adalah saat dimana ia mendapat quest yang membawanya menjadi Lunar Knight dan membangkitkan kekuatan penuh jobnya tersebut.
(AN: NPC= Not Playble Character)
Setelah bernostalgia ia masuk dan menghampiri meja resepsionis. Dan dia disambut dengan senyum oleh resepsionis yang merupakan ras elf.
"Selamat datang di Trainer center, apa keperluan anda?"
"Apakah aku bisa berlatih disini?" tanya Happo
"Tentu! Biaya perharinya satu Cooper disertai satu kali makan" jawab resepsionis
"Baik, untuk sepuluh hari" ucap Happo menyerahkan semua uangnya
"Terimakasih, anda bisa menemui instruktur Erz"
Setelah mendengarnya ucapan si resepsionis ia pergi untuk mencari instruktur yang dimaksud. Tak lama kemudian ia menemukannya.
"Kau mau belajar apa?" tanya Erz dingin
"Aku ingin belajar pedang!" ucap Happo semangat
"Baik, ikut aku"
Setelah berkata demikian ia membawa Happo ke suatu ruangan dan memberikan Happo pedang kayu dan menunjuk satu boneka sawah di tengah ruangan.
Happo tahu maksud si instruktur. Kemudian ia membawa pedang kayu itu ke orang-orang sawah itu. Mengambil ancang-ancang dan kemudian mengayunkan pedang itu.
Tangan Happo tersentak seolah mengingat perasaan ini. Happo tersenyum bahwa tubuhnya mengingat perasaan yang baru saja muncul.
Pedang kayu itu ditarik kembali. Namun, kemudian Happo maju dan mengayunkan pedang kayunya dengan kuat dan cepat. Dan itu ia lakukan dengan sesekali terbawa suasana dan ia memperagakan posisi bertahan dan langsung melakukan counter kearah boneka kayu itu.
Satu jam, dua jam, dan tiga jam. Happo terus mengayunkan pedang kayunya kearah boneka sawah. Ia nampak mandi keringat dengan napas yang memburu. Instruktur Erz takjub melihat kegigihan pemuda dihapannya sudah tiga jam berlalu dan pemuda ini nampak masih belum puas terhadap latihannya.
Dan pada ayunan terakhir sebelum pemuda itu ambruk. Sebuah notifikasi terpampang di depannya.
[ Selamat! Karena mengayunkan dan memyerang dengan pedang kayu selama tiga jam penuh kamu mendapatkan skill!
Sword mastery
Beginner(level1) 0%
Karena terus mengayunkan pedang tanpa henti selama tiga jam penuh kamu sudah menganggap pedang adalah tanganmu.
Menyerang dengan pedang atk bertambah 5%
Str +2 poin setiap kenaikan level skill]
Happo tersenyum melihat penjelasan dari notifikasi. Sementara instruktur Erz langsung menghampiri pemuda itu dan membantunya berdiri.
"Kegigihanmu dan caramu menganggap pedang sebagai anggota tubuhmu dengan cepat itu menunjukkan bahwa kau bisa menjadi Swordman sejati, hari ini cukup untuk latihannya. Istirahatlah, besok kita menuju jenjang yang lebih tinggi" ucap Erz kagum
[ Instruktur Erz mengagumimu!
Instruktur Erz yang biasanya bersikap dingin pada semua pemula akan sedikit melunak padamu!
Fame +5 poin
Hubungan baik dengan instruktur Erz +10 poin]
"Hehe.." dan Happo hanya tersenyum bangga
Setelah keadaan Happo sedikit lebih baik, ia meninggalkan Trainer center setelah makan dan kemudian ia memutuskan sambungannya untuk melihat perbedaan waktu diantara dunia nyata dan dunia dalam game. Dan juga untuk mengumpulkan informasi tentang game yang ia mainkan.