Télécharger l’application
53.05% RE: Creator God / Chapter 200: CH.200 Kebenaran Menyakitkan

Chapitre 200: CH.200 Kebenaran Menyakitkan

Dua orang itu punya tekanan yang lebih besar daripada iblis yang satu tadi. Namun entah kenapa, mereka memakai topeng dan tudung yang membuatku tidak bisa mengidentifikasi mereka. Kurasa menggunakan IAI dan ELISBETH pun percuma karena tipe-tipe orang yang menyembunyikan identitas mereka memastikan data pribadi mereka diketahui.

Entah bagaimana, aku sedikit familiar dengan mereka, tetapi aku tidak bisa memastikan siapa mereka dan dari mana mereka. Sebenarnya aku cukup terkejut bahwa 'Evil Sorcerer Cultist' mempunyai iblis-iblis seperti Ebblezht atau mereka berdua. Baru kusadari bahwa masalah tentang organisasi yang satu ini lebih rumit dari yang kuduga.

"Ancaman buatmu? Salah, kaulah yang menjadi ancaman buat kami. Organisasi kami runtuh karenamu. Sudah saatnya kami mengakhiri inti masalah ini."

"Kalau begitu sama buatku, aku akan memberhentikan kalian dari menyakiti orang-orang yang kupedulikan. Sudah cukup kalian membuat keluargaku, teman-temanku, bahkan orang tua asuhku menderita. Aku tidak akan membiarkan hal ini menjadi lebih buruk."

Sudah cukup, sudah muak aku membiarkan apa yang kusayangi terus hilang daripadaku. Aku yang terus terjebak di lingkaran 'Paradox' menjadi kehilangan arah hidup dan kehilangan yang menjadi hal terpenting bagiku.

Hidupku, semuanya, di semua kehidupanku, aku selalu saja tidak bisa menjaga apa yang aku punya. Di saat aku menjadi Lucifer, aku meninggalkan apa yang penting karena aku merasa tidak layak. Saat jadi Sin, aku tidak bisa melindungi diri sendiri yang membuat Kiera, istriku koma dan meninggal. Dan terakhir, saat jadi Kioku, aku tidak bisa melindungi semuanya dan berakhir mengorbankan diri membuat senyum indah mereka hilang.

Jujur, kalau aku mau melupakan itu, aku bisa-bisa saja. Ingat bahwa aku adalah dewa pencipta, artinya aku juga bisa menciptakan sihir penghapus memori yang membuatku melupakan kenangan buruk itu semua. Namun apa arti dari semua itu kalau pada akhirnya hatiku merasa sakit melihat orang yang kusayangi terluka bahkan hilang?

"…."

"Aku tahu kalian peduli dengan kebebasan kalian atau apa pun itu. Namun apa kalian harus merebut kebebasan orang lain demi mendapatkan kebebasan kalian sendiri? Kurasa kalian memang pantas disebut Iblis."

Tak punya hati, tak punya perasaan, tak punya kasih, tak kenal rasa sakit, itulah iblis. Jangan katakan dirimu manusia kalau kau tak memenuhi kualifikasi ini. Manusia yang membuang rasa peduli terhadap sesamanya sama rendahnya dengan sampah, tak diperlukan.

Sebenarnya diriku sendiri dapat disebut sampah karena aku masih belum bisa mengenal sepenuhnya arti dari semuanya itu. Selalu, dan terus begitu saja siklus yang sama terulang dalam kehidupanku. Benar-benar aku kehilangan arah dan alasan untuk hidup. Kenapa sebenarnya aku hidup kembali berulang kali tanpa tujuan yang jelas. Hidupku sia-sia sekali.

"Kau boleh mengatakan kami iblis, tetapi apa dirimu sendiri bukan iblis membunuh semua orang itu tanpa menahan diri sedikit pun?"

"Siapa bilang aku tidak iblis. Di dalam hatiku rasanya selalu sakit mengingat bagaimana orang yang kusayangi terus saja ada dan menghilang dalam hidupku. Sampai sekarang pun aku belum bisa mengetahui apa arti orang tua sebenarnya bagiku."

Di kehidupanku yang mana pun, semuanya dimulai dari Kuroshin sejak dirinya adalah papaku dan darahnya mengalir dalam hidupku. Dalam tubuh android ini pun, otakku masih terisi oleh dirinya. Namun aku mulai belajar mengerti sejak kehidupanku sebagai Kioku yaitu mamaku, Ekiresia. Kesialan menimpaku, aku bahkan mati sebelum mama mati. Apa artinya hidup ini buatku?

Mungkin sejak awal, panti asuhan, kehidupan di kota yang hampir selalu hujan, dan minimalis itu adalah yang paling tepat untukku. Memoriku mulai kembali sadar saat aku menjadi Lucifer dan kembali bertemu Jurai. Sebelum itu, sebelum semua kejadian itu dimulai, jujur aku masih bisa merasakan sejuknya angin kedamaian walau tidak abadi.

"Kau… kalau begitu kenapa tidak bergabung dengan kami? Dengan begitu dirimu akan mempunya arti dalam kehidupan orang lain."

"Dengan membunuh yang tidak bersalah? Hanya karena kesalahpahaman? Jangan harap!"

"Sia-sia sekali rasanya berbicara denganmu, sebaiknya kuakhiri sekarang ini."

"Jangan gegabah, kemampuannya masih tidak diketahui seberapa besar. Dia saja bisa lepas dari maut dan kondisi kembali pulih walau tidak prima."

Perempuan itu buka mulut juga. Sejak tadi aku meneladeni laki-laki yang banyak bicara ini. Namun rasanya aku benar-benar mengenal mereka entah bagaimana. Mau dibilang penampilan mereka, kurasa mereka tidak muda lagi, seharusnya ada di umur 40 sampai 50 tahun kira-kira. Sebenarnya siapa mereka?

Aku tidak ingin mengikut campuri mengetahui siapa mereka sejak mereka akan kueleminasi juga. Iblis yang tadi sudah menjadi ancaman besar, dua ini lebih lagi. Tekanan yang mereka berikan setidaknya ada 12 kali lipat dari tekanan Ebblezht. Kuat? Tidak juga, tekanan Kuroshin lebih besar daripada mereka berdua. Kuroshin lagi, Kuroshin lagi.

"Aku tahu, makanya aku harus mengurusinya sebelum kondisinya kembali pulih total. Bantu aku dari belakang."

"Dasar, baiklah."

Lagi-lagi aku kalah dalam kuantitas walau hanya selisih satu jumlah saja, tetapi aku masih bisa menang setidaknya karena kualitasku kembali sedikit demi sedikit. Aku tidak bisa yakin menang dari mereka tanpa merusak diriku setidaknya sedikit saja. Hal yang paling mungkin bisa aku lakukan adalah menggunakan cara yang lebih kasar dibanding sebelumnya.

Manaku sebenarnya hampir pulih total bantuan dari Persona Rie asli, Ishparas. Walau begitu aku tahu jumlah mana sebegini banyaknya tidak akan bertahan lama, makanya aku tidak akan membuang waktu dan mana dengan percuma. Kalau aku kalah, aku tidak tahu lagi apa yang harus kulakukan.

"Datanglah dan seranglah aku, kita buktikan siapa yang terkuat."

"Huh, nona kecil sepertimu arogan juga ya. Kita lihat saja. Ieva Disshaharsz Miknelou Gouignost."

Ketika yang laki-laki merapalkan mantra, aku bisa melihat dia mengeluarkan sihir yang kuat. Dengan cepat aku bereaksi untuk menetralkan sihirnya atau setidaknya berusaha untuk menghindarinya. Ternyata sihirnya adalah sihir kegelapan dan yang pasti kelemahannya sihir cahaya. Namun entah kenapa instingku mengatakan untuk menghindarinya bukan menetralkannya. Tentu saja aku mengikuti instingku.

"Wah, wah, tidak kusangka panah kegelapan depresiku dihindari. Namun tindakan yang bagus, aku kira dirimu akan menetralkan seranganku."

"Biar kutebak, serangan yang tadi tidak bisa dinetralkan. Kalau bisa pun pasti itu akan memberikan dampak yang besar kepadaku."

"Hahahaha, tepat, itu adalah semacam panah halusinasi. Halusinasi yang dialami seseorang akan memicu reaksi otak yang membuatnya menjadi gila karena depresi. Panah itu tidak bisa dinetralisasi karena pasti akan meledak begitu menyentuh sesuatu, dan asapnya itulah yang menjadi pemicu halusinasi."

Ternyata instingku benar, untung saja aku mengikutinya. Jujur pertarungan ini benar-benar sudah di luar level normal. Satu serangan daripadanya dapat membuatku terbunuh dengan pasti. Namun kenapa dia memberi tahu detail kemampuan serangannya ya? Apa itu tidak merugikannya sehingga aku dapat menghindari yang semacam itu lagi?

Aku benar-benar tidak tahu apa yang ada di dalam pikirannya dan alasan serta dasar dari semua tindakan mereka. Semakin aku berusaha mencari, yang ada aku semakin tenggelam dalam ketidaktahuan. Lama-lama yang ada hanya membuatku frustasi mengetahui seberapa tidak mampunya diriku menghadapi mereka.

"Kenapa kau memberi tahuku tentang sihirmu? Kalau kau tidak memberi tahu, mungkin kalau melancarkan serangan yang sama, aku mungkin bisa kena karena mencoba menetralisasinya."

"Aku tidak pernah ingin menggunakan satu sihir yang sama dua kali kepada musuh yang bisa menghindari sihir itu. Percuma saja sihir yang sudah gagal terus saja digunakan."

Jawabannya mengejutkanku untuk sebentar, tetapi akhirnya aku kembali fokus karena ini masih di tengah pertarungan. Namun aku jadi bingung, pada dasarnya mereka hanya ingin mencari kebebasan, tetapi kenapa mereka berbicara banyak denganku seolah-olah mereka tidak ingin bertarung denganku? Jujur sihir tadi memang akan memberikan dampak negatif yang besar, tetapi itu tidak akan sampai mematikanku.

Sudah kupastikan, aku akan mengetahui identitas mereka sendiri. Aku akan merusak topeng mereka dan mengetahui siapa mereka sebenarnya. Jujur aku benar-benar tidak ingin melawan seseorang tanpa mengetahui identitas dan seberapa baik buruknya mereka.

"Hourakishi. Shichiki"

Aku menarik beberapa bilah pedang pendek yang ada pada tubuhku dan melemparnya ke arah mereka. Pedang pendek itu dilapisi oleh petir ledakan dan homing missile yang membuatnya dapat mengikuti arah yang kutargetkan. Ledakan itu memang cukup untuk menghancurkan topeng mereka, tetapi tidak sampai meledakkan kepala atau menghancurkan muka mereka.

Namun serangan dengan pedang petir itu hanyalah tipu belaka, aku tahu itu mudah dihindari maka serangan asliku adalah diriku sendiri. Sekejap saja pedang pendek itu dihindari, tetapi terus mengejar mereka. Sampai di titik yang aku inginkan, aku datang dan memukul dengan keras topeng yang laki-laki itu. Juga di saat yang sama, karena yang perempuan terkejut, maka pisauku mengenai topengnya juga.

"Tidak kusangka kau akan merusakan topeng kami dibanding membunuh kami. Padahal kau punya kesempatannya nona atau harus aku katakan bahwa namamu adalah Rie."

"Wa- bagaimana kau bisa tahu!? Tunjukkan mukamu."

"Baiklah kalau itu yang Rie inginkan."

Tidak mungkin… aku tahu bahwa yang ada di hadapanku adalah seseorang yang familiar denganku, tetapi kenapa, kenapa di antara semua orang itu harus mereka. Padahal aku sudah berhutang budi banyak kepada mereka, bahkan aku belum bisa membalasnya. Namun di antara semua orang, [Papa] dan [Mama] lah yang ada di balik topeng itu.

"Kenapa… kenapa di antara semuanya harus kalian?"

"Kebenaran yang tidak pernah Rie atau teman-temanmu akan kami beri tahu. Kejadian Parateresa Interifa yang membuat orang tua kalian itu menghilang, sebenarnya itu perbuatan dan rencana kami dengan yang lainnya. Namun yang kami inginkan hanyalah menyingkirkan orang tua kalian, bukan kalian. Karena merasa bersalah, maka kami mengadopsi kalian berenam."

Jangan bohong denganku!! Padahal aku baru saja mengatakan bahwa alasan aku bertarung adalah mereka berdua. Aku benar-benar tidak paham atas semua kejadian ini, semuanya benar-benar di luar akalku. Kalau begini, mana bisa aku bertarung lagi, aku tidak punya alasan untuk bertarung lagi.

"Maafkan kami Rie, tolong sampaikan maaf kami kepada teman-temanmu juga. Selamat tinggal, kami tidak akan kembali lagi."

"Tunggu, masih banyak yang ingin kutanyakan kepada kalian. Kenapa kalian mencari kebebasan? Kenapa kalian menyelamatkan kami? Di mana orang tua kami? Apa alasan kalian menyerangku, supaya aku membunuh kalian dan membuat kalian dan aku lega? Hah!? Jawab semua pertanyaanku!!"

"Kami akan jawab semua. Kebebasan kami cari karena kami selalu saja berada di bawah tanpa kesempatan. Kami menyelamatkan kalian karena kami merasa bersalah. Orang tua kalian masih hidup, di tempat yang kamu kenal dulu Rie. Dan tepat, kami ingin dibunuh olehmu karena kami ingin membayar rasa salah kami."

"Tidak mungkin…."

"Semuanya sudah kami nyatakan kepadaku. Maaf, tetapi tubuh aslimu sebenarnya masih ada dan bisa digunakan. Kami akan hancurkan tubuh yang ini. Houshisoura."

Mereka tiba-tiba melepaskan serangan kepadaku yang membuatku terkejut dan tidak sempat menghindarinya. Sekejap saja tubuhku hancur berantakan layaknya rongsokan. Sebelum aku kehilangan kesadaran, aku melihat mereka pergi jauh dan meminta maaf kepadaku, apalagi mama. Sakit… ini menyakitkan, kenapa semua ini terjadi. Apa aku akan… mati?

ARC 5 Paradox End


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C200
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous