Chapitre 44: Foreshadow

Hening. Sunyi. Senyap. Gelap.

Suara jam dinding terdengar lebih keras dari yang seharusnya. Berkas-berkas cahaya bulan tampak lebih terang dari biasanya, menyelinap masuk melewati kaca jendela.

Tik… Tok… Tik… Tok… Tik…

Jarum panjang berhenti bergerak. Tepat menunjuk ke angka tiga secara mendadak. Jam bulat yang tergantung di dinding telah berhenti berdetak.

Seorang wanita yang berbaring di ranjang kamar, seketika terjaga dari tidurnya. Dua matanya terbuka cepat, menunjukkan kilauan iris biru yang terlihat redup di ruangan tanpa cahaya. Ia bangkit ke duduk sambil memeluk diri dan menggosokkan lengan atasnya. Hawa dingin menusuk di kamar ini membuatnya melihat sekitar lalu bertanya-tanya.

Penghangat ruangan masih aktif dan jendela tertutup rapat tanpa celah angin. Mungkinkah sekarang sudah masuk musim dingin? Tapi hawa dingin ini sukses membuatnya beranjak dari tempat tidur untuk memenuhi panggilan alam.