Enam bulan sudah kini usia si kembar, Rindu tumbuh sehat, tak lagi menguning kulitnya kini, begitu pula Langit yang jadi sangat montok sekali. Keduanya selalu berdekatan, kalau berpisah jauh sebentar saja, akan ada drama yang terjadi. Mereka sudah bisa tengkurap dan meracau tak jelas, Langit masih saja usil pada adiknya yang cengeng, persis seperti Bubun, dan langit itu bagai versi mininya Bimo, tengil tapi perhatian. Ia seringkali menangis kalau semisal Rindu kedinginan setelah dimandikan, seakan tahu kalau adiknya perlu pertolongan cepat agar tak jadi sakit. Setelah Rindu tenang, Langit juga akan diam, tak lagi rewel padahal dirinya tak diapa-apakan.
Kalau dia sudah menangis untuk Rindu, Langit akan menolak untuk menyusu. Dan sebagai orang tua, Bimo dan Raya sangat paham soal sifat anak sulungnya itu, mereka tentu senang karena keduanya punya ikatan batin yang baik.
Hai semuaaa!! Makasih banyak buat yang sudah jauh-jauh ngikutin Raya dan Bimo sampai sini, aku terharu, hiks!!
Aku berpikir untuk menamatkan cerita ini akhir bulan nanti, tapi masih bimbang antara melanjutkan atau menamatkan, berhubung ada beberapa book lain yang sedang aku garap.
Bolehkan minta pendapatnya? Kalau misalkan lanjut, mungkin di volume 3 akan membahas soal Langit dan Rindu sampai mereka gede ... komen ya!!