"Aku juga punya kabar bahagia!!" kata Irin, semua orang menoleh padanya, termasuk ayah dan mamah. Ayah sudah masuk rumah sedari tadi, dan sudah ngobrol dengan Bimo.
"Alex ngelamar Iriiinn ..." pekiknya girang sambil menunjukkan cincin dengan permata putih di jari manis kirinya, semua orang diam, terkejut. sedang Alex hanya bisa mengusap tengkuknya canggung. Raya dan mamah saling pandang, sedang ayah menatap cincin yang ada di jari Irin dan sedang ia pamerkan sekarang. Bimo hanya bisa tersenyum canggung sambil menepuk pelan bahu Alex yang duduk di sebelahnya tanpa menoleh.
"Dilamar?" tanya mamah dan Raya berbarengan. Irin mengangguk antusias.
Sebenarnya, Alex tidak ingin seperti ini, ia mau mengatakan langsung pada orang tua Irin dengan cara yang proper dan keren, seperti dulu Bimo melakukannya. Tapi, memang dasarnya Irin adalah orang yang ceplas-ceplos dan spontan tanpa rencana, jadilah hasinya seperti ini. Semua orang kaget karena mendengar hal itu.
"Boleh kan Ya--"