Hujan masih menderu liar di luar sana, kini bertambah dengan gemuruh petir yang saling bersahutan, menambah kengerian dalam batin Raya. Kini gadis itu sudah bisa tenang, sedang duduk memeluk lutut pada bagian pinggir sofa hitam di sudut ruangannya, jaket Bimo sudah membungkus rapi tubuhnya dari semilir udara dingin.
Sedangkan Bimo duduk santai pada sisi sofa yang lain, mereka duduk berjarak dengan penerangan remang dari senter posel Bimo. Saling membisu dalam balutan hening dan suara hujan yang semakin pekat. Tim Pra produksi yang sebelumnya sedang rapat, kini sepertinya sudah menggelar permadani di ruang rapat dan memilih tidur sebab dalam keadaan mati listrik begini, mereka juga tidak bisa bekerja.