Gulp!
Raya lupa soal ayahnya, bisa-bisa dipenggal dia kalau sampai ayahnya tau.
"Gak sengaja Biim ... aku gak tau kalo itu ada alkoholnyaaa ..." rengeknya memelas.
"Tetep aja kamu mabok. Lagian ngapain ke tempat kayak gitu? Udah pinter kamu main ke Bar?"
"Bukan gituuu ... aku ketemu temen lama yang udah banyak bantuin agensi sampe jadi kayak sekarang."
"Cewek itu?"
"Kamu ketemu Melisa?"
"Iya dia yang nyuruh aku jemput kamu."
"Kok dia bisa telpon kamu?"
"Kamu yang telpon aku duluan terus ngeracau." sengaja Bimo bicara seperti ini.
"Ma-masa sih? A-aku ngomong apa?"
"Banyak, sampe temenmu yang gantiin ngomong. Parah, ckckck."
Raya benar-benar syok, alkohol ternyata memang amat berbahaya, dia sangat malu sekarang pada orang di depannya itu. Sedangkan Bimo setengah mati menahan tawa dalam hati. Raya harus diberi sedikit efek jera agar kedepannya hati-hati, begitu pikir Bimo.