Pagi-pagi sekali aku mengendap-endap untuk berjalan ke arah kandang kuda, Dengan semua perlengkapan yang telah aku bawa dan jubah tebal yang aku kenakan. sekarang aku bersiap untuk pergi ke perbatasan, aku harus melihat sendiri keadaan disana. aku mau melihat apakah kami akan benar-benar kalah? Jika iya, aku akan membangunkan Centifolia dan meminta bantuan padanya.
Aku sudah menaiki kuda, Lalu memacu kuda tersebut agar bisa Berlari dengan kencang. Tidak perduli lagi dengan kehamilan saat ini, yang aku perdulikan hanya keadaan Semua orang yang ada di perbatasan, mataku menelisik jalanan yang ada di depan sana.
Terus bergerak menghentakkan kuda yang aku bawa, larinya Semakin cepat menebus jalanan pagi yang masih sangat gelap.
Duni mendadak kelabu, hatiku mendadak resah dan tidak bisa terasa baik-baik saja. Mataku sekali lagi melihat ke sekeliling, hutan belantara di sekitar masih sangat sepi.