Setengah jam kemudian, Sandra dan Leo baru saja memarkir mobil di pintu gerbang rumah Hartono. Kemudian bersamaan dengan itu pula Diana juga turun dari taksi, matanya merah, dan dia tampak seperti sedang menangis.
"Kakak Diana, lama tidak bertemu." Leo menyapa dengan sopan.
Diana hanya melirik sekilas, tidak memikirkannya, tetapi fokus pada Sandra.
"Kenapa kamu kembali?"
Mengapa Sandra selalu di sini?
"Ayah memintaku untuk kembali, mungkin karena kau melakukan kesalahan lagi." Sandra menggoda Diana tanpa perasaan. Berpikir dengan hati-hati, Sandra dapat menebak bahwa Diana pasti telah membuat ayahnya kesal lagi, dan Sandra khawatir akan ada pertunjukan bagus lainnya untuk ditonton.
"Terserah, itu bukan urusanmu." kata Diana dengan marah.
"Tentu saja itu bukan urusanku, aku hanya kembali untuk melihat kegembiraan, dan omong-omong, aku juga membawakan penonton tambahan, Leo, masuklah bersamaku dan lihatlah." Sandra langsung menyeret Leo pulang bersama.