Pak Haris duduk di tengah. Di tangannya, tergenggam naskah film. Dia meletakkannya di atas meja, "Bagaimana itu bisa terjadi?" Selama menjadi sutradara, ia belum pernah melihat hal seperti ini terjadi di lokasi syuting. Setiap alat peraga, termasuk pedang, pisau, dan pistol pasti sudah dipastikan keamanannya. Jika tidak lolos tahap uji keamanan, properti itu tidak akan bisa digunakan untuk melakukan syuting.
Kepala bagian alat peraga, Brian, menundukkan kepalanya. Wajahnya bingung, tidak bereaksi sama sekali atar apa yang baru saja terjadi di lokasi syuting. "Saya tidak tahu. Alat itu jelas dikirim dari pemasok yang biasanya menyediakan pistol mainan untuk syuting. Kami memberikan properti dengan benar pada setiap aktor dan aktris di lokasi syuting." Saat mengatakan ini, suara Brian menjadi semakin kecil dan kecil.