Saat ini, di rumah Tara, Farah sedang duduk di ruang tamu dengan ponsel di tangannya. Dia melihat komentar di bawah iklan Yura dan iklan resmi dari Cope. Retakan secara bertahap muncul di wajah Farah. Wajahnya yang tadi tersenyum kini berangsur-angsur menjadi jelek. Tangannya di sofa secara bertahap membentuk cakar. Dia mencakar sofa itu dengan keras, dan kuku panjangnya meninggalkan goresan di sana.
Farah menatap tajam wajah Yura di layar, matanya penuh dengan keganasan dan kecemburuan. Tidak peduli seberapa sempurna dan menariknya iklan Yura, Farah tidak pernah menghargainya. Tangan Farah yang memegang ponsel tiba-tiba membantingnya ke sofa.
Namun, secara tidak sengaja Farah menekan tombol untuk menambah volume. Suara ponsel tiba-tiba menjadi lebih keras. Di dalamnya ada suara narator dari merek pakaian Cope, dan wajah cantik Yura ada di layar. Farah melempar ponselnya dengan keras lagi, dan kali ini suara menjijikkan itu menghilang.