Tara duduk di sebelah Farah. Dia memeluknya dan membujuknya dengan lembut, "Aku tidak tahu mengapa ponselku memblokir nomormu. Aku sudah menghapus blokirnya. Sudah, jangan menangis, aku yang salah. Kamu bisa meneleponku lagi mulai sekarang." Tara dengan lembut menepuk punggung Farah. Saat ini dia menjadi sedikit marah pada Marissa.
Bukankah Marissa sudah bilang bahwa dia tidak akan mengganggu kehidupan satu sama lain? Mengapa dia justru menggunakan ponsel Tara tanpa sepengetahuannya?
Setelah pergi dari kafe, dua orang itu pergi ke hotel. Farah berbaring di atas Tara setelah mengalami "serangan" yang keras. Dia berkata dengan suara yang menawan, "Tara, apakah kita sudah berkencan lagi sekarang?"
Ada getaran di dada Farah. Lalu, tawa datang dari atas kepalanya. "Apa maksudmu? Kita memang pasangan kekasih, bukan?" Tara mengedipkan mata. Dia melihat wanita kecil di bawah tubuhnya yang memiliki wajah yang memerah karena puas.