Dion memang tidak punya malu. Dia turun dari tempat tidur tanpa pakaian untuk memeluk Yura. Yura berpaling darinya. Matanya langsung menatap ke atas agar tidak melihat tubuh Dion yang tidak terlapisi sehelai kain pun. Setelah itu, dia memberitahu Dion, "Cepat mandi. Lalu, kita akan mencari seseorang untuk mengklarifikasi hubungan kita berdua hari ini."
"Apakah kamu harus khawatir tentang hal seperti itu sekarang? Bisakah kita membicarakan itu nanti saja? Kamu tidak perlu terlalu terburu-buru." Dion mengerutkan kening. "Apakah kita harus menunda-nunda hal semacam ini?" Yura bertanya dengan ketus.
Dion menghela napas dengan berat, seolah ingin menghindari topik ini. Namun, Dion tahu dia tidak akan bisa membujuk Yura untuk melupakan soal ini. Dia mencondongkan tubuh ke depan lagi dan menyentuh sudut mulut Yura yang tergigit olehnya tadi malam. Kemudian, dia dengan lembut bertanya pada Yura, "Apakah ini sakit?"