"Hallo Vi? Kamu sudah berangkat ke kantor belum?"
"Kenapa ka? Tumben kak Leo menelepon dan menanyakan itu? Memangnya kakak mau menjemputku, hah?"
Vio terus saja bertanya sebelum Leo menjawab pertanyaan pertamanya
"Jika kamu ada dihadapanku sekarang, aku sudah pasti memukul dahimu"
Vio mengernyitkan dahi mendengar perkataan Leo
"Memangnya apa salahku, sampai kakak ingin memukul dahiku?"
"Karena pertanyaan yang kamu ajukan itu"
"Pertanyaan ku?"
"Bisakah kamu kalau bertanya itu satu persatu? Aku bisa pusing kalau mendengar pertanyaan mu yang banyak itu?"
"Hahaha, oh itu. Maaf kak, aku melakukannya tanpa sengaja"
"Ish, dasar kamu! Kirimkan aku alamat rumahmu. Biar aku jemput, tapi apa tidak masalah jika aku menggunakan motor?"
"Benarkah kakak akan menjemputku? Aku akan kirimkan alamatnya sekarang dan segera bersiap. Tidak masalah, lumayan kan bisa menghemat ongkos taksi"
Vio terdengar begitu antusias dan Leo tersenyum mendengarnya
Hallo pembaca sekalian. Terima kasih sudah membaca novel ini.
Cara memberikan ulasan & batu kuasa itu gampang banget!
Di aplikasi, kalian pergi ke informasi novelnya, lalu scroll ke bawah & tekan tombol mengundi.
Untuk ulasan kalian tekan ulasan dibawah tombol mengundi lalu setelah itu tekan tombol bergambar pensil, lalu tulis deh ulasan kalian.
Gampang banget bukan? ;)
Kalian bebas mau kasi bintang berapa, mau kritik dan saran juga boleh