Chapitre 152: Kebahagiaan Ayah dan Ibu

"Keenand, Iren, kami akan ke rumah sakit setelah pemakaman Niken selesai, apakah kalian mau ikut atau akan tetap disini?" Iren menatap Likha dengan perasaan sangat sedih. Dia sangat dekat dengan Niken dan juga kedua orangtuanya sehingga dia akan tinggal untuk menghibur kedua orangtuanya Niken.

Sementara itu, saat ini Likha dan Azzam sudah menuju ke rumah sakit di mana Dio di rawat. Di sana mereka bertemu kedua orangtua Dio yang merasa sangat sedih dengan kejadian ini. "Assalamu'alaikum Bapak, Ibu, kami sangat prihatin dengan kejadian yang menimpa Dio, Bapak Ibu yang sabar ya!" Azzam mencium tangan kedua orangtua Dio begitu juga dengan Likha.

"Nak Azzam, Nak Likha, terima kasih atas perhatian kalian berdua. Ini memang salah kami karena tidak merestui hubungan mereka. Sebenarnya Bapak dan Ibu sudah menjodohkan Dio dengan Qiyana, dia adalah putri dari sahabat Bapak saat kami kuliah di Mesir dulu. Tetapi Dio malah jatuh hati kepada Niken." Likha dan Azzam menundukkan kepala mereka.