Télécharger l’application
9.75% MEMORIES OF THE UNDERWORLD / Chapter 4: Sang Penyanyi(2)

Chapitre 4: Sang Penyanyi(2)

Sebenarnya Mo Yan tahu akan jawaban ibunya,ia hanya takut membicarakan soal biaya "Benarkan,bu. Aku juga berfikir begitu"ujarnya

"Hem, Yanyan ku harus jadi orang yang berpendidikan,menuntut ilmu lebih penting,kau tahu? Uang bisa kau hamburkan dimanapun tetapi pengetahuan bisa kau dapatkan dan tebarkan pada siapapun"ibunya tersenyum hangat seraya mengelus putri kesayangannya itu

Setelah mendengar perkataan ibunya itu,Mo Yan kembali bersemangat,seakan sudah siap melewati kesempatan emas terselubung bencana itu "Aku paling menyayangi ibuuu"ia memeluk ibunya. Ibu memang selalu hangat,beban pikiranku langsung menghilang begitu saja

"Ibu juga paalinggg menyayangi Yanyan"balas ibunya mengecup putri tercintanya

Keesokan harinya semua berjalan seperti biasanya,Mo Yan bersekolah dan ibunya bekerja,tetapi mendadak beberapa hari setelahnya ibu Mo Yan jatuh sakit,hingga berminggu-minggu

"Ibu...kita ke rumah sakit saja,bagaimana?"kata Mo Yan khawatir sembari meletakkan kompres dikening ibunya

"Tidak..uhuk uhuk...gunakan saja uang itu untuk membayar sewa rumah..."kata ibunya dengan bibir kering memucat dan raut wajah lemah

Mo Yan menatap sayu ibunya "Ibu..aku mohon,hem?"Mo Yan menunjukkan seiris senyum ringis. Dimata ibu aku bisa melihat rasa tidak sanggup yang selama ini ia tutupi bertahun-tahun lamanya,ah...aku tidak boleh menangis sekarang

"Tidak usah Yanyan ibu...uhuk uhukk baik-baik saja"kata ibunya lirih seraya memperlihatkan selayang senyum yang membuat sudut hati Mo Yan teriris perih

"Baiklah bu..ibu istirahat ya"Mo Yan menyelimuti ibunya

Mo Yan memandangi ibunya "Sudah berapa lama mata itu tidak terlelap...sudah sekeras apa tubuh itu bertahan hingga sekarang..."dalam hati Mo Yan,setelah ibunya tertidur ia berlari kedalam kamar mandi

"Harusnya aku tidak mengatakan apapun pada ibu...hiks Mo Yan bodoh! pasti karena aku mengatakn tentang debut, ibu jadi memaksakan diri hiks...hiks..hiks..ibuu..huwaaa..."isaknya dengan membekap mulutnya

``````````````````````````````````````

Ibu Mo Yan tak kunjung sembuh,semakin lama surat-surat tagihan berdatangan,mulai dari tagihan rumah,listrik dan beberapa hutang

Dor dor dor

Seseorang dengan kuat menggedor rumah mereka

"Nyonya Yiran! Apa kau dirumah? Buka pintunya"teriak pria itu

Mo Yan menggengam tangan ibunya "I-ibu.."katanya

"Sttt, tak apa..ibu disini"ibunya menenangkan Mo Yan dengan mengelus tangan kecilnya

Begitu terus setiap hari,tekanan mereka semakin bertambah

Saat di sekolah Mo Yan terus memikirkan keadaan ibunya,dia benar-benar cemas saat terfikir bahwa penagih hutang itu akan datang lagi,hingga Mo Yan tidak fokus belajar. Bel berbunyi,waktunya istirahat semua keluar,tersisa Mo Yan seorang diri

"Tagihan menumpuk,kalau kami belum juga mebayar sewa rumah kami akan diusir...apa yang harus aku lakukan,apaa!?"Mo Yan mengigit bibirnya hingga berdarah tanpa sadar

"Mo Yan! Apa yang kau lakukan"teriak Jiajia melihat bibirnya berdarah

"Ah?"katanya tersadar

"Ada apa denganmu"ujar Jiajia mengelap darah dibibir Mo Yan,antara marah dan panik

"Aku baik-baik saja"kata Mo Yan menghentikan tangan Jiajia

Sepulang sekolah Mo Yan mendatangi Mories Entertaiment

"Maaf,ada yang bisa saya bantu?"tanya resepsionis

"Ah,ya..aku ingin menemui Direktur"kata Mo Yan

"Sudah membuat janji?"tanya resepsionis itu

"Be,belum...ah,tapi aku diberikan ini"kata Mo Yan menyodorkan kartu nama yang diberikan direktur paadanya

"Baiklah. Silahkan tunggu sebentar"kata resepsionis

Setelah mengkonfirmasi dengan Direktur,Mo Yan dipersilahkan masuk

Didalam kantor Direktur

"Mo Yan,benarkan?"kata manager menyuguhkan kopi

"Ya,benar"ujar Mo Yan

"Jadi,apa kau sudah memikirkan tawaranku waktu itu?"tanya direktur duduk menyilangkan kaki

"Sudah...aku akan bergabung"kata Mo Yan sedikit lirih,sebabnya ia terpaksa melakukan ini

"Pilihan yang tepat.Kau harus menggenggam hal yang pasti untuk masa depanmu. Silahkan tanda tangan disini"direktu mengajukan berkas berisi kontrak

"Bailklah"dengan berat hati Mo Yan menandatangani. Maafkan aku ibu...aku ingin ibu dirawat dengan baik di rumah sakit...

"Baiklah,karena kontrak sudah ditandatangani,mari kita membicarakan pekerjaan. Mo Yan,kau memiliki suara yang indah,aku yakin kau akan berhasil tetapi kau adalah pendatang baru diindustri ini .Sekarang untuk debut sungguh memerlukan tenaga dan bakat yang luar biasa,tapi...itu terlalu banyak memakan waktu"kata direktur mengisyaratkan

"Jadi,maksud direktu...?"tanya Mo Yan tak mengerti

"Em,begini...kami tidak asal merekrut orang,banyak yang menginginkan kesempatan emas ini tetapi mereka tidak beruntung, begitu juga walau menjadi artis ada beberapa yang kurang pandai bergaul. Bagaimana kalau aku mengenalkanmu pada sutradara atau pebisnis terkemuka kau bisa membuat beberapa skandal dengan mereka"jelas direktur dengan sorot mata licik

Mo Yan baru mengerti maksud ucapannya tadi,ia merasa tak nyaman dengan perkataan direktur "Maaf. Aku akan debut dengan usaha ku sendiri"kata Mo Yan

"Aiya,kau masih muda,karena itu belum berfikir untuk kedepannya. Jika kau melakukan apa yang ku katakan maka kau akan..."direktur mencoba merayu Mo Yan

"Tidak. Begini saja"tegas Mo Yan dengan sopan. Ternyata begini jalannya kehidupan yang terlihat gelamor itu

"Wahh,kau memang memiliki aura seorang bintang. Tapi ingat,aku bisa mengangkatmu juga bisa mejatuhkanmu. Kau boleh tidak mengikuti ucapanku,tetapi..kau harus debut dalam waktu 6 bulan"kata direktur tersenyum miring. Biar aku lihat,kesombonganmu itu sama besarnya dengan kemapuanmu atau tidak

"Baik. Tapi aku memiliki satu permintaan"kata Mo Yan

Mo Yan meminjam beberapa uang pada direktur dengan syarat akan debut dalam waktu 6 bulan,mereka saling menyepakati. Ia sudah membayar semua tagihan dan membawa ibunya ke rumah sakit

"Yanyan,darimana uang itu?"tanya ibunya

"Em,aku memenangkan lomba,bu"alibinya

"Benarkah? Yanyan-ku sangat pintar"ibunya memuji Mo Yan

"Ibu,waktunya makan siang"alih Mo Yan menyuapi ibunya. Aku akan melakukan apapun asal ibu baik-baik saja,sekarang giliran ku menjaga ibu,kini ibu bisa istirahat

6 bulan kemudian Mo Yan debut tanpa sepengetahuan ibunya,lagunya menjadi trending dalam satu hari berkat suaranyan yang bagaikan nyanyian surga,namanya mulai melejit naik. Namun keesokan harinya di sekolahnya tersebar issue miring tentangnya.

Saat istirahat Mo Yan berjalan dikoridor banyak desas desus yang ia dengar sepanjang jalan "Psst,apa kau sudah dengar bahwa Mo Yan menjual tubuhnya agar menjadi artis"

"Bicara apa kau"

"Sungguh! Dia debut dalam waktu 6 bulan! Kau kira karena apa lagi"

"Bagaimana dia bisa tidak tahu malu begitu"

"Ternyata dia tidak sepolos kelihatannya"

Mo Yan terus berjalan tanpa menghiraukan

"Heh,dulu aku mengajaknya tidur bersama tapi dia menolak,sekarang badut tua yang menidurinya ia terima!"

"Tidur denganmu dia bisa dapat apa hahaha"

"Lihat lihat dia pura-pura tidak mendengar"

"Ayolah,orang-orang sepertinya pandai berpura-pura!"

Mo Yan tetap berjalan dengan kepala tegak. Jangan harap aku akan berjalan tertunduk hanya karena orang-orang seperti kalian!

Lalu Mengran dan Bao Tang menghadang didepannya "Yo. Siapa ini,Mo Yan yang ternodai! Lihat, dulu aku sudah bilangkan dia gadis yang seperti apa tapi kau tidak percaya"kata Mengran pada Bao Tang

"Heh! Sepertinya dulu aku tertipu oleh rubah ini,bahkan dia tidak merasa bersalah sama sekali. Hey,apa kau tidak memikirkan ibumu"cerca Bao Tang

Mo Yan yang tadinya berniat mengacuhkan mereka berubah fikiran setelah mendengar ucapan Bao Tang "Jangan bawa-bawa ibu ku!"peringat Mo Yan dengan sorot menahan geram,jika tidak karena dilarang direktur untuk beradu mulut dengan mereka Mo Yan tak akan melepaskan mereka begitu saja

Bao Tang mendengus senyumnya "Aiyo,ternyata kau gadis yang kasar. Aku benar-benar telah buta bisa menganggapmu seorang dewi!"


Load failed, please RETRY

Cadeaux

Cadeau -- Cadeau reçu

    État de l’alimentation hebdomadaire

    Rank -- Classement Power Stone
    Stone -- Power stone

    Chapitres de déverrouillage par lots

    Table des matières

    Options d'affichage

    Arrière-plan

    Police

    Taille

    Commentaires sur les chapitres

    Écrire un avis État de lecture: C4
    Échec de la publication. Veuillez réessayer
    • Qualité de l’écriture
    • Stabilité des mises à jour
    • Développement de l’histoire
    • Conception des personnages
    • Contexte du monde

    Le score total 0.0

    Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
    Votez avec Power Stone
    Rank NO.-- Classement de puissance
    Stone -- Pierre de Pouvoir
    signaler du contenu inapproprié
    Astuce d’erreur

    Signaler un abus

    Commentaires de paragraphe

    Connectez-vous