Chapitre 30: 30

1. TAKDIR TERBURUK

Arif memacu mobil pick up yang ia kendarai di luar batas maksimal. Tak peduli bagaimana malam telah menelan cahaya matahari. Selepas keluar dari rumah yang pernah menampungnya itu, hatinya terasa tidak karuan rupa.

Marah, benci, kecewa, sedih seakan-akan hendak membenamkannya pada lubang derita yang paling dalam. Teriakan kesakitan yang melompat dari mulutnya bersatu dengan deru mobil yang meraung memecah jalanan.

Sepi!

Namun, penuh dengan luka.

Berdarah tapi tak terlihat. Arif menceracaukan sejuta makian ke udara.

Kenapa takdir hidup begitu kejam? Apakah Tuhan di atas sana tidak berbelas kasih? Membiarkan tragedi sekejam itu menghancurkan kehidupan manusia?

Dia tidak habis mengerti. Dia tidak paham dengan permainan yang digelar Sang Pencipta. Permainan yang menghadirkan sejuta kejutan dengan teror, darah, air mata dan kematian di setiap adegannya.