Seorang pria berdiri sambil menatap beberapa jajaran angka yang berada disebuah kertas di tangannya
"Pekerjaanku memang selalu bersih" ucap pria itu sambil tersenyum
Prang
Dia terkejut saat melihat seorang pria berpakaian serba hitam menerobos masuk ke dalam ruangannya, pria itu menggunakan sebuah kain penutup di mulutnya sehingga yang terlihat hanya bagian matanya yang tajam
"Siapa kau?" tanya pria itu sedikit gugup
"Kau mau tau aku siapa?" balas pria bertopeng itu
"Aku adalah malaikat pencabut nyawamu" pria bertopeng itu mengeluarkan sebuah pisau lalu segera mendekat dan menusukkannya di bagian perut pria tersebut tepatnya di hati
Pria yang tertusuk sangat merasakan kesakitan sampai mengeluarkan darah dari mulutnya
Pria itu ambruk seketika sambil masih meregang nyawa
"Kau,.. siapa kau sebenarnya?" tanya pria itu terbata-bata karena menahan rasa sakit yang teak tertahan di bagian area perut
Pria bertopeng menunduk menatap pria itu intens
Pria yang tertusuk semakin tidak kuat dan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya
Pria bertopeng itu menarik kain hitam di mulutnya sehingga menampilkan wajah yang sebenarnya tampan
Dia merogoh bagian jaket yang ia gunakan lalu meletakkan bunga semanggi di tangan pria yang terbunuh
"Itu untuk keberuntunganmu di neraka" gumam pria itu yang tak lain dan tak bukan adalah Lee Taeyong
Taeyong berdiri dengan wajah datar dan keluar dari ruangan itu segera
••••
Taeyong memasuki rumahnya dan berjalan menuju kamar (Y/N) dia menatap wajah (Y/ yang tengah tenang tertidur di kasurnya, membelai pipi gadis itu dengan lembut
'Maafkan aku'
~~~~~~
(Y/N) membuka lemarinya dengan ragu dia masih terus berulang-ulang berganti keputusan untuk pergi atau tidak
Drrttt drrrtt
Karena merasa teleponnya bergetar dia langsung mengambil ponsel itu dan menjawabnya
"Yeobseo, Jaehyun oppa?"
"Ini aku,kau sudah siap young?"
"Oppa...itu...sebenarnya aku..."
"Waeyo?"
"Aku ragu bagaimana jika Taeyong oppa tau dan marah padaku?"
"Gwenchana lagipula ini hanya reuni SNS biasa tidak ada yang special"
"Tapi oppa-"
"Aku yang akan bertanggung jawab kau tenang saja"
"Baiklah kalau begitu, aku siap-siap dulu oppa"
"Geurae sampai jumpa nanti"
"Nde oppa"
(Y/N) menghela nafas sambil menurunkan ponsel itu lalu memandangi lemarinya yang terbuka
"Apa aku pergi saja?" gumamnya
Setengah hati dia sangat ingin pergi karena itu adalah reuni dengan teman lamanya tapi, dia seperti takut pergi karena mungkin jika Taeyong tau dia pergi sebelumnya tanpa memberitahu kepada Taeyong mungkin pria itu akan marah besar 1
Tapi dia meyakinkan dirinya sekali lagi untuk yakin pergi kesana
~~~~~~
"Pak"
Jaehyun menoleh sesaat anak buahnya memanggilnya dari belakang, dia yang tengah bersantai di belakang mejanya langsung menatap serius kepada pria yang berdiri di depannya
"Ada apa Mark?"
"Ini kasus yang masuk minggu ini dan lagi-lagi sama dengan yang kemarin"
"Benarkah? Coba berikan padaku"
Pria yang dipanggil Mark tadi mendekat lalu memberikan sebuah map kepada Jarhyun
"Aku rasa ini pembunuh yang sama dengan pembunuh direktur Kim Corp"
Jaehyun menatap foto korban itu
"Kenapa kau bisa bilang begitu?"
"Itu karena lagi-lagi kami menemukan bunga semanggi berhelai empat di tangan korban"
Jaehyun menatap tajam kepada foto yang didalamnya korban yang terbujur kaku itu terbaring dengan tangan yang menggenggam bunga semanggi
~~~~~~
Ting tong
Jaehyun memencet bel sebuah rumah besar bercatkan cokelat tua itu
Cklek
Jaehyun seketika mengangkat kedua sudut bibirnya saat melihat orang yang membukakan pintu itu
"(Y/N)" lirihnya
"Aku sudah siap ayo kita pergi oppa" ucap (Y/N)
"Ayo" Jaehyun menghampiri (Y/N) lalu menarik tangannya untuk mengikutinya ke mobil
Sampai di dekat mobil dengan cekatan Jaehyun membuka pintu mobil dan mempersilahkan (Y/N) untuk masuk kedalamnya
"Kau terlihat cantik" puji Jaehyun, senyum tak pernah lepas dari bibirnya semenjak tadi setelah bertemu dengan (Y/N)
"Itu pujian atau sebuah hinaan untukku?" goda (Y/N), dia memang senang sekali menggoda sahabatnya itu
"Yak aku serius!" ucap Jaehyun sedikit membentak
"Baiklah baiklah aku hanya menggodamu sedikit haha" (Y/N) tersenyum lebar, memang dengan bertemu dengan Jaehyun membuatnya lupa akan semua hal bahkan termasuk Taeyong kekasihnya
••••
Taeyong berjalan memasuki rumahnya dia sedikit bertanya-tanya kenapa lampunya belum dihidupkan apa (Y/N) tertidur? Tanyanya dalam hati
Dia memutar knop pintu itu dan mendorongnya sedikit
Matanya dengan cepat mencari keberadaan (Y/N) tapi, gadis itu tidak ada disana
Saat ingin menutup pintu kamar, kembali mata Taeyong menangkap sebuah kertas kecil yang tertempel di kaca meja hias
Dia mendekati meja hias itu dan mencopot serta kertas yang tertempel
Aku pergi ke acara reuni SNS
Berssama dengan Jaehyun
Maaf aku tidak memberitahumu
Aku mencintaimu❤
-(Y/N)
"Reuni?" gumam Taeyong
Taeyong merogoh ponselnya langsung mengecek GPS dan melacak keberadaan (Y/N)
~~~~
Jaehyun dan (Y/N) memasuki sebuah restoran yang cukup ramai pengunjung itu
"Jaehyun!" panggil seorang pria dari sebuah meja yang terdapat banyak orang yang berkumpul disana
"Mereka disana" ucap Jaehyun lalu ia membimbing (Y/N) menuju meja itu
"Mudah ditebak pasti kalian datang bersama" ucap pria yang memanggil Jaehyun dan (Y/N) tadi, sedangkan mereka berdua hanya dapat tersenyum malu-malu
"Bagaimana perkembangan hubungan kalian berdua apa ada kemajuan?" tanya pria itu lagi
"Hei kau itu bicara apa sih" jawab Jaehyun
"Sepertinya tidak ada perkembangan haha" goda pria itu lagi
"Padahal kalian setiap hari pergi dan pulang bersama-sama" ucap teman lainnya
"Bahkan aku dengar Jaehyun pernah rela menemani (Y/N) dihukum di koridor"
"Yak hentikan itu Doyoung" bentak (Y/N) yang akhirnya mengeluarkan suaranya
Semua orang disana tertawa karena telah berhasil menggoda Jaehyun dan (Y/N)
"Lagipula (Y/N) punya kekasih" gumam Jaehyun, pria itu mengangkat gelas yang berisi alkohol dan meneguknya
Tiba-tiba entah kenapa suasanya berubah menjadi canggung setelah Jaehyun mengatakan hal itu
Mereka sadar jika Jaehyun sekarang tengah serius
"Emm kenapa canggung begini ayo sekarang kita minum kita sudah dewasa sekarang haha" ucap Doyoung mencairkan suasana
"Aku tidak bisa minum kalian saja" tolak (Y/N) secara halus, gadis itu bahkan tidak pernah menyentuh alkohol seumur hidup
(Y/N) menatap Jaehyun yang berwajah datar entah kenapa pria itu merasa tersinggung sekali dengan perkataan Doyoung
"Apa kabarmu (Y/N)?" tanya seorang gadis yang berada di sebelah Doyoung yang sedari tadi memperhatikan (Y/N) dan juga Jaehyun
Pacar pertama Jaehyun, Kim Mirae
"Ha? Itu.. Tentu saja aku baik"
Mirae tersenyum miring ke arah (Y/N)
"Setelah apa yang terjadi pada keluargamu?" senyum (Y/N) langsung menghilang saat mendengar apa yang dikatakan Mirae
Apa gadis itu masih menaruh dendam kepadanya karena kejadian masa lalu?
"Aku dengar ayahmu menggelapkan uang rakyat bukan?"
Semua orang langsung menatap ke arah (Y/N) dan Mirae yang sedang duduk berhadapan
"Ohh itu hanya rumor, ayahku tidak seperri itu" jawab (Y/N) pelan
"Bagaimana kau bisa tau? Sebenarnya aku kasihan denganmu kau jatuh miskin dan sekarang berakhir seperti ini"
"Mirae hentikan itu, kau membuat suasananya menjadi canggung" bisik Doyoung Story continues below
"Yang aku katakan benar bukan tuan putri?" seakan tidak dengar Mirae malah melanjutkan kata-katanya, (Y/N) menatap Mirae tidak percaya dia yakin pasti gadis itu masih merasa sakit hati dengannya karena menjadi sebab putusnya hubungan Mirae dan Jaehyun
"Aku tidak tau rupanya seorang gadis yang baik hati dan polos itu anak dari seorang pria yang jahat"
"Mirae berhenti! kau-"
"Cukup hentikan itu!!" belum sempat Doyoung kembali membisikkan sesuatu di telinga Mirae teriakan Jaehyun menghentikannya
Mirae menatap Jaehyun datar, orang-orang melihat kearah mereka
"Bagaimana rasanya? Jatuh miskin dan dihina oleh orang-orang?" ucap Mirae lagi masih menatap Jaehyun
"Kau benar-benar-"
"Tolong bawa aku pergi Jaehyun" Jaehyun yang sempat ingin beridiri dan membuat perhitungan dengan Mirae berhenti karena pergelangan tangannya ditarik oleh (Y/N)
"Bawa aku pergi dari sini" ucap (Y/N) lagi, Jaehyun menatap ke arah (Y/N) lalu membantu gadis itu berdiri untuk pergi dari sana ke arah toilet meninggalkan teman-temannya
"Kurasa kau sudah sangat keterlaluan tadi Mirae" gumam Doyoung
"Memangnya aku kenapa?"
"Apa kau harus berkata seperti itu? Kau membuat suasananya jadi tidak enak, kita kesini untuk berkumpul dengan teman lama bukannya menguak masa lalumu yang pahit itu!"
"Jangan ungkit-ungkit masa laluku Kim Doyoung" gerutu Kang Mirae
"Dasar rubah" bisik Doyoung yang jampir tidak bisa didengar oleh orang disebelahnya
"Apa kau bilang?"
"Anni aku tidak bilang apa-apa"
"Dasar kau pria tidak laku"
"Permisi"
Semua orang yang berada disana langsung mengalihkan pandangannya kepada seorang pria yang berada di hadapan mereka
"Aku sedang mencari (Y/N)?" tanya pria itu
"(Y/N)?" tanya Doyoung kepada pria itu
"Iya (Y/N), apa kau tau dimana dia sekarang?"
"Dia-"
"Kalau boleh tau kau siapa?" tanya Mirae
"Aku pacar (Y/N) Lee Taeyong"
Semua orang terkejut saat mendengar pernyataan yang diucapkan oleh Taeyong
••••
(Y/N) menatap pantulan wajahnya di cermin perkataan Mirae tadi benar-benar menusuk baginya
"Bagaimana rasanya? Jatuh miskin dan dihina oleh orang-orang?"
Dia menghelakan nafas panjang dan menghidupkan air di wastafel lalu membasuh wajahnya mencoba menghapus semua yang terjadi tadi
Setelah mengelap wajahnya hingga kering dia keluar dari toilet
"Kau tidak apa-apa?" tanya Jaehyun saat sadar (Y/N) mendekatinya, pria itu sedari tadi telah menunggunya di depan toilet
"Aku tidak apa-apa oppa" jawab (Y/N) sambil melemparkan senyuman kepada Jaehyun meyakinkan pria itu jika dia baik-baik saja
"Benar kau tidak apa-apa?"
"Iyaaaa"
"Maaf, aku mengajakmu kesini untuk bersennag-senang bukan jadi begini"
"Gwenchanaaa, oh iya oppa aku sedikit kurang enak badan apa kita pulang saja?"
"Benarkah? Baiklah ayo kita pulang"
"Iya tapi kita harus kesana dulu untuk berpamitan"
"Haruskah?"
"Tentu saja tidak enak meninggalkan mereka tanpa kata-kata itu tidak sopan namanya"
"Baiklah"
Jaehyun merangkul (Y/N) dan menuju ke meja restoran tadi sampai disana (Y/N) terkejut saat mlihat punggung seorang pria yang nampaknya ia kenal
"Taeyong oppa?" panggil (Y/N), Taeyong yang dipanggil langsung menoleh kebelakang
"(Y/N)" gumam Taeyong, entah kenapa matanya langsung menatap tangan Jaehyun yang berada di pundak (Y/N)
"Kau kenapa?" tanya Taeyong dia dengan cepat berjalan ke arah (Y/N)
Karena merasa tidak enak Jaehyun lansung melepaskan rangkulannya membiarkan Taeyong yang menggantikannya
"Aku hanya merasa tidak enak badan saja oppa" jawab (Y/N)
"Ehmm aku rasa kami tidak bisa berlama-lama disini teman-teman, jadi kami pulang dulu" ucap Jaehyun kepada orang-orang berada di meja panjang itu
"Ayo pulang" ajak Jaehyun mereka bertigapun keluar dengan canggung dari restoran
"Ehm kalian berdua tunggu disini aku harus membeli susu di toko swalayan situ" ucap (Y/N)
"Tidak apa sendirian?" tanya Jaehyun
"Iya aku baik-baik saja oppa" jawab (Y/N)
Setelah melemparkan senyuman kepada Jaehyun dan Taeyong (Y/N) bergerak meninggalkan mereka berjalan ke toko swalayan
Sekarang hanya tinggallah Jaehyun dan Taeyong yang berdiri berdampingan dengan canggung
Itu bukanlah pertemuan pertama bagi kedua pria itu tapi setiap mereka bertemu pasti akan selalu canggung seperti ini baik Taeyong dan Jaehyun mereka sama-sama kurang senang
"Kenapa kau membawa (Y/N) seenaknya seperti ini lihat apa akibat perbuatanmu" tanya Taeyong, Jaehyun lansung menoleh
"Memangnya kenapa? Kau bukan suaminya! Lagipula ini hanya reuni biasa"
"Aku tidak peduli walaupun itu hanya reuni biasa! Tapi seharusnya kau memberitahuku dulu!"
"Lee Taeyong kau kira aku ini orang asing? Aku sudah kenal dengan (Y/N) dari kecil"
"Aku tidak perduli! Kau itu hanya temannya tidak berarti apa-apa di hidup (Y/N)!"
"Ck, lalu bagaimana dengan kau? Kau kira kau itu siapa bisa melarang-larang (Y/N) seperti itu?"
Mereka berdua saling melemparkan tatapan yang tajam
"Aku adalah kekasih (Y/N) jadi aku berhak untuk melarangnya!"
"Kau tak pantas melarangnya seperti itu! Dia punya kebebasan"
TBC....