Chapitre 87: Bimbang
"Lihat aja, gue nggak akan tinggal diam," kata Kaino pada Ardilo.
"Udah, Kai. Ayo pergi," kata Taera mengajak Kaino pergi agar dia tidak emosi lagi dan memukul Ardilo.
Sementara Ardilo sangat malu karena ditonjok wajahnya oleh Kaino. Walaupun sakit, tapi rasa malu itu lebih nyata baginya. Terlebih saat Taera dan Stefa datang. Mereka melihat bagaimana Kaino membuatnya tersungkur ke tanah.
"Kaino bikin kesel aja," kata Ardilo dengan emosi.
"Kakak tadi ngapain emang kok bisa ditonjok sama Kaino?" tanya Stefa.
"Gue ngomong sama dia Stef. Gue nanya kenapa dia kemarin ngajak Taera pergi. Eh dia emosi," jawab Ardilo sambil menyentuh sudut bibirnya yang berdarah.
"Ya iyalah dia marah. Kalau gue jadi dia juga bakalan marah kalau inget kejadian kemarin kak. Gimana sih lo?" kata Stefa.
"Kok lo malah belain Kaino sih, Stef?" tanya Ardilo kesal.
L’AVIS DES CRÉATEURS 
mirnanata
mirnanata Halo, aku update lagi. Kira-kira keputusan apa ya yang akan diambil Taera karena kebimbangannya ini? Ikuti terus kelanjutannya.
— Chapitre verrouillé —
Cadeaux
-- Cadeau
reçu État de l’alimentation hebdomadaire
-- Classement
Power Stone 
-- Power
stone