Aisyah sudah berada di Bandara. Ia berjanji akan menjemput Aisyah berdua dengan Bagas. Oh tidak, ini sungguh pekerjaan yang teramat sangat tidak mengenakkan.
Bagaimana tidak. Ia harus berkata jujur pada Bagas, mengenai hal itu. Memalukan!
Ibu benar-benar membuatnya sangat malu sekali. Meski sebenarnya, Bagas justru senang sekali, kalau Arsy malah mau bertemu dan kenalan dengannya.
Mereka sudah melihat sosok Arsy. Meski tertutupi masker yang terlihat seperti cadar, tapi, seorang anak tetaplah bisa mengenali sosok ibunya sendiri.
"Bu."
Aisyah menyalami Arsy, begitu pula Bagas, juga melakukan hal yang sama.
Saat melihat sosok Bagas dan memperhatikannya, Arsy cukup tertarik. Terlihat baik dan bertanggung jawab. Gantengnya beda dari Putra.
Lalu, Arsy juga melihat postur tubuh Bagas dan Aisyah. Sempurna, sama-sama memiliki tubuh yang tinggi dan bagus. Nanti kalau mereka menikah, anak-anaknya pasti rupawan dan bertubuh tinggi juga.