Andi kembali berteriak. Ia seolah tak menghiraukan bagaimana Kinan terkejut dan merasa takut dengan sikapnya barusan.
"Jawab aku, Ke! Aku orang yang pertama merusakmu, dan sekarang aku juga yang memohon untuk bertanggung jawab, tapi kenapa kamu malah menolakku! Atau kamu punya lelaki lain? Dasar jalang!"
Dada Kinan bergemuruh hebat, manakala Andi mengucapkan kalimat hinaan seperti itu.
Sakit sekali terasa di ulu hati. Dengan seluruh kekuatan yang ia punya, gadis itu mendorong tubuh Andi sekuat tenaga.
Beberapa langkah Andi terdorong ke belakang. Ia lantas maju dan menahan tubuh Kinan ke dinding. Setan langsung menguasai seluruh rongga dadanya. Andi menarik kerudung Kinan, ia berniat akan melepaskannya. Namun, gadis itu tak tinggal diam, ia menahan jilbabnya sebisa mungkin, meski pada akhirnya terlepas juga.
Andi mulai menciumi Kinan dengan paksa, membuat gadis itu meronta tidak karuan. Ia sangat tidak ingin melakukan hal bejat seperti ini lagi. Ia ingin pergi.
"Tolong!"